Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2022, 17:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Senin (27/6/2022) mengindikasikan bahwa dirinya terbuka untuk tetap ambil bagian dalam KTT G20 di Bali meskipun tuan rumah Indonesia telah menolak untuk menghalangi kehadiran Pesiden Rusia Vladimir Putin.

Scholz mengatakan bahwa kelompok ekonomi maju dan berkembang utama akan terus memainkan "peran besar" dan kerja sama adalah kuncinya.

"Jerman karenanya tidak akan membombardir pekerjaan G20," kata Scholz kepada televisi publik ZDF, dikutip dari AFP.

Baca juga: Menlu China Telepon Menlu RI, Koordinasikan Keberhasilan KTT G20

Scholz, yang saat ini menjadi tuan rumah KTT G7 dari negara-negara industri terkemuka, mengatakan, dia akan membuat keputusan akhir apakah akan hadir dalam KTT G20 di Bali atau tidak sesaat sebelum keberangkatan.

Dia mencatat bahwa Indonesia juga telah menyampaikan undangan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Demikian juga, Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada Minggu (26/6/2022), bahwa dia tidak mengesampingkan duduk di meja yang sama dengan Putin di G20 di Bali pada November 2022.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam konferensi pers bersama para menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa saat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina, di Brussels, Minggu (27/2/2022).AFP/STEPHANIE LECOCQ Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam konferensi pers bersama para menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa saat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina, di Brussels, Minggu (27/2/2022).

"Penting juga untuk memberitahu dia secara langsung apa yang kita pikirkan tentang dia," katanya.

"Dan kita harus hati-hati mempertimbangkan apakah kita ingin melumpuhkan seluruh G20," ungkap Leten, memperingatkan bahwa blok itu adalah platform yang terlalu penting untuk dirusak.

Baca juga: AS Akan Boikot KTT G20 jika Rusia Diundang, Termasuk Indonesia?

Negara-negara G20 menyumbang sekitar 80 persen dari total output ekonomi dunia, sedangkan G7 menyumbang sekitar 31 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com