Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Minta Pasukan Ukraina di Sievierodonetsk Menyerah

Kompas.com - 15/06/2022, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KYIV, KOMPAS.com - Rusia meminta pasukan Ukraina yang bertahan di pabrik kimia di Sievierodonetsk untuk meletakkan senjata mulai Rabu (15/6/2022) pagi, kantor berita Interfax melaporkan.

Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev mengatakan, para petempur harus menghentikan perlawanan mereka yang sia-sia dan meletakkan senjata mulai pukul 08.00 waktu Moskwa.

Dia menambahkan, warga sipil akan diizinkan keluar melalui koridor kemanusiaan, sebagaimana dilansir Reuters via Antara.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Siap Buka Evakuasi dari Pabrik Kimia Severodonetsk tapi Dikirim ke Wilayah Separatis

Ukraina mengatakan, lebih dari 500 warga sipil terjebak di dalam pabrik kimia yang bernama Azot itu, ketika tentara mereka berusaha menahan serangan.

Pengeboman dan serangan Rusia selama berminggu-minggu telah menghancurkan banyak kawasan di Sievierodonetsk.

Serangan di pabrik Azot serupa dengan kejadian sebelumnya di pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol bulan lalu.

Ratusan petempur dan warga sipil berlindung dari serangan Rusia di pabrik baja itu. Mereka kemudian menyerah pada pertengahan Mei dan menjadi tawanan Rusia.

Baca juga: UNICEF: Anak-anak Ukraina Tak Boleh Diadopsi di Rusia

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai menuturkan, serangan di Azot begitu intens sehingga orang-orang tak bisa lagi bertahan di tempat perlindungan dan kondisi psikologis mereka memburuk.

Luhansk dan Donetsk adalah dua provinsi di bagian timur yang dikenal dengan sebutan wilayah Donbass. Wilayah itu berusaha direbut oleh Moskwa dengan dalih membela kelompok separatis pro-Rusia di sana.

Sievierodonetsk, kota berpenduduk 100 ribu lebih sebelum perang, kini menjadi pusat dari pertempuran yang disebut oleh Moskwa sebagai "the battle of Donbas".

Kyiv sebelumnya mengatakan, 100-200 tentaranya tewas setiap hari dan ratusan orang lainnya terluka.

Baca juga: Paus Fransiskus: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Jadi karena Provokasi NATO

Ukraina masih berusaha mengevakuasi warga sipil dari Sievierodonetsk setelah pasukan Rusia menghancurkan jembatan terakhir yang masih berdiri. Jembatan tersebut menghubungkan Sievierodonetsk dengan kota kembarannya, Lysychansk.

Pasukan Rusia telah membombardir Lysychansk, yang letaknya lebih tinggi di tepi barat sungai Siverskyi Donets.

Medan-medan pertempuran sudah berganti tangan beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir, tetapi para pejabat Ukraina memberi sinyal mereka tak akan mundur.

Namun, ketika semua jembatan dari Sievierodonetsk telah hancur, pasukan Ukraina terancam terkepung.

"Kita harus tetap kuat. Makin banyak kerugian di pihak musuh, makin lemah mereka untuk terus meneruskan agresinya," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya.

Baca juga: Jembatan Terakhir Penghubung Sievierodonetsk Hancur, Bagaimana Nasib Ukraina?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Global
Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com