KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-111 pada Selasa (14/6/2022).
Ini terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.
Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, masih ada beberapa hal baru yang "mewarnai" perselisihan kedua negara.
Salah satunya, Kementerian Pertahanan Rusia dilaporkan mendesak pasukan Ukraina di Kota Severodonetsk untuk menyerah.
Ada juga laporan terbaru terkait nasib dua warga Inggris yang dijatuhi hukuman mati oleh otoritas separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-111 yang kiranya penting disimak:
Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa, menyerukan kepada para pejuang Ukraina yang bertahan di sebuah pabrik kimia di Kota Severodonetsk, Ukraina timur untuk menghentikan "perlawanan tidak masuk akal" mereka dan menyerah.
Dilansir dari AFP, tentara Rusia juga mengumumkan rencana untuk mengatur evakuasi pada hari ini, Rabu (15/6/2022), untuk ratusan warga sipil, termasuk puluhan anak-anak, yang diyakini berlindung di dalam pabrik Azot.
Dikatakan, para pengungsi akan dibawa ke bagian wilayah Luhansk yang dikuasai oleh separatis pro-Moskwa.
Ukraina belum secara terbuka menanggapi pengumuman tersebut, yang muncul setelah pasukan Rusia menghancurkan jembatan terakhir yang menghubungkan kota Severodonetsk dengan kota tetangga Lysychansk dalam upaya untuk mengepungnya.
Kremlin mengatakan bahwa London tidak meminta Rusia untuk campur tangan dan membantu menyelamatkan dua warga Inggris yang dijatuhi hukuman mati oleh otoritas separatis pro-Moskwa di Ukraina timur.
"Mereka belum meminta," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, dengan mengatakan permintaan apa pun harus diajukan kepada otoritas separatis di wilayah Donetsk yang memisahkan diri, yang mengadili Aiden Aslin dan Shaun Pinner karena berperang dengan pasukan Ukraina.
PM Inggris Boris Johnson mengatakan dia "terkejut" dengan hukuman mati.
Inggris telah membahas kasus mereka dengan Ukraina.
Ukraina menyatakan, Rusia telah mengembalikan 64 jasad tentara yang tewas membela Kota Mariupol dalam pertukaran dengan jasad tentara Moskwa.