JENEWA, KOMPAS.com - Direktur Regional Dana Anak-anak PBB (UNICEF) untuk Eropa dan Asia Tengah, Asfhan Khan, menegaskan bahwa anak-anak Ukraina tidak boleh diadopsi di Rusia.
Dia pun menyatakan beberapa ribu anak muda Ukraina diyakini telanjur dipindahkan ke Rusia sejak invasi Rusia pada Februari.
“Kami menegaskan kembali, termasuk kepada Federasi Rusia, bahwa adopsi tidak boleh terjadi selama atau segera setelah keadaan darurat,” ungkap Asfhan Khan kepada wartawan.
Baca juga: Paus Fransiskus: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Jadi karena Provokasi NATO
Dia menegaskan, anak-anak seperti itu tidak dapat dianggap sebagai yatim piatu dan setiap keputusan untuk memindahkan anak mana pun harus didasarkan pada kepentingan terbaik mereka dan setiap gerakan harus bersifat sukarela.
"Orangtua perlu memberikan persetujuan," kata Asfhan Khan, yang baru saja kembali dari kunjungan ke Ukraina, dikutip dari AFP.
Mengenai anak-anak yang telah dikirim ke Rusia, dia menyebutkan, UNICEF telah bekerja sama dengan ombudsman dan jaringan untuk mencari tahu bagaimana cara terbaik untuk mendokumentasikan kasus-kasus itu.
"Saat ini tidak ada akses ke anak-anak itu," ungkap Asfhan Khan.
PBB telah menyatakan keprihatinannya pada awal Maret tentang risiko adopsi paksa anak-anak Ukraina.
Baca juga: Zelensky Ungkap Betapa Pentingnya Donbass...
Utamanya, terhadap sekitar 91.000 yang tinggal di institusi atau sekolah asrama pada awal perang.
Banyak dari mereka berlokasi di Ukraina timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.