Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terkini: Rusia Siap Buka Evakuasi dari Pabrik Kimia Severodonetsk tapi Dikirim ke Wilayah Separatis

Kompas.com - 15/06/2022, 14:39 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

LYSYCHANSK, KOMPAS.com - Rusia mengatakan akan membangun koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik kimia di Severodonetsk mulai Rabu (15/6/2022), saat pasukan Ukraina berjuang mati-matian untuk menguasai kembali kota.

Pusat industri itu berada di bawah pemboman hebat karena Rusia memfokuskan serangannya di wilayah Donbas timur, dalam upaya untuk merebut sebagian Ukraina.

Baca juga: UNICEF: Anak-anak Ukraina Tak Boleh Diadopsi di Rusia

Pasukan Moskwa meningkatkan upaya untuk memangkas gerak pasukan Ukraina yang tersisa di kota itu, dengan menghancurkan tiga jembatan lintas sungai yang menghubungkannya ke kota kembar Lysychansk.

Sementara itu, Sekjen NATO Jens Stoltenberg mendesak sekutu untuk mengirim lebih banyak senjata berat ke Ukraina. Dia mengatakan para pejabat dari aliansi itu akan membahas masalah tersebut pada pembicaraan Rabu (15/6/2022).

Sekitar 500 warga sipil berlindung di pabrik kimia Azot di Severodonetsk, menurut kepala pemerintahan kota sebagaimana dilansir AFP.

Kementerian pertahanan Rusia mengumumkan koridor kemanusiaan akan didirikan pada Rabu (15/6/2022) untuk evakuasi dari pabrik, dengan mengatakan itu "dipandu oleh prinsip-prinsip kemanusiaan".

Pengungsi akan diangkut ke kota Svatovo di wilayah Lugansk yang dikuasai separatis, kata Moskwa, mendesak mereka yang bertahan di pabrik untuk menghentikan "perlawanan tidak masuk akal" mereka.

Tidak ada tanggapan dari Kyiv atas pengumuman tersebut.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-111 Serangan Rusia ke Ukraina, Pasukan di Severodonetsk Diminta Menyerah, Pengiriman Gandum Akhirnya Berhasil

Dalam pidato video Selasa (14/6/2022) malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyesali "kerugian yang menyakitkan" dalam pertempuran yang sedang berlangsung.

"Tapi kita harus tetap kuat. Ini adalah negara kita... Bergantung di Donbas sangat penting. Donbas adalah kunci untuk memutuskan siapa yang akan mendominasi dalam beberapa minggu mendatang."

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, Moskwa diusir dari Kyiv dan sejumlah bagian lain Ukraina.

Pasukan Putin selanjutnya terdorong untuk hanya memfokuskan serangannya di Donbas, wilayah yang sebagian besar berbahasa Rusia, dan sebagian dikuasai oleh separatis pro-Kremlin sejak 2014.

Penguasaan Severodonetsk telah menjadi tujuan utama, karena akan membuka jalan ke Sloviansk dan kota besar lainnya, Kramatorsk.

Baca juga: Paus Fransiskus: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Jadi karena Provokasi NATO

NATO mendesak senjata berat

Berbicara di Den Haag, kepala NATO Stoltenberg mendesak negara-negara Barat untuk mengirim persenjataan lebih berat ke Ukraina, karena mereka "benar-benar bergantung pada itu untuk dapat melawan invasi Rusia yang brutal".

Berbicara pada konferensi pers setelah bertemu dengan para pemimpin tujuh sekutu NATO Eropa, ia menambahkan bahwa para pejabat NATO akan membahas koordinasi dukungan lebih lanjut termasuk persenjataan berat pada pertemuan di Brussels, Rabu (15/6/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com