Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Janji Kampanye, Pemerintahan Biden Izinkan Pengeboran Migas di Tanah Federal

Kompas.com - 16/04/2022, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Jumat (15/4/2022) mengatakan, akan melanjutkan rencana untuk pengeboran minyak dan gas (migas) di tanah federal.

Dilansir Reuters, langkah tersebut dapat melanggar janji yang dibuat Joe Biden saat berkampanye dalam pemilihan presiden.

Selama kampanyenya, Biden berjanji untuk menghentikan lelang pengeboran migas di tanah federal, tetapi upaya itu telah terhalang oleh tantangan pengadilan dari negara bagian yang dipimpin Partai Republik.

Baca juga: Biden Tuduh Rusia Lakukan Genosida, Presiden Perancis: Hati-hati Menggunakan Istilah

Rencana terbaru tersebut meminta pemerintah untuk menyewakan lebih sedikit lahan untuk pengeboran, membebankan royalti yang lebih tinggi kepada perusahaan minyak dan gas, dan menilai dampak iklim di area tersebut.

Dengan cepat, rencana tersebut dikecam oleh beberapa kelompok pro-lingkungan. Di sisi lain, Kelompok industri minyak memuji langkah itu tetapi mengatakan itu tidak cukup.

Pengumuman yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri AS tersebut merupakan langkah terbaru untuk mereformasi program penyewaan lahan untuk migas sejak Biden menjabat pada Januari 2021.

Pemerintah AS telah menghadapi tekanan terus menerus untuk mengatasi harga energi yang tinggi yang didorong oleh pemulihan ekonomi dari pandemi dan invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Biden Tuduh Pasukan Putin Lakukan Genosida di Ukraina

Pemerintahan Biden telah mengambil beberapa langkah untuk menjinakkan lonjakan harga minyak dan inflasi.

Kondisi tersebut diperburuk oleh harga minyak mentah yang melonjak karena perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia oleh AS dan sekutunya.

"Cara kami mengelola tanah dan perairan publik menunjukkan segalanya tentang apa yang kami hargai sebagai sebuah bangsa," kata Menteri Dalam Negeri AS Deb Haaland.

Haaland menambahkan bahwa langkah tersebut akan mengatur ulang bagaimana dan apa yang mereka anggap sebagai penggunaan tertinggi dan terbaik dari sumber daya AS untuk kepentingan semua generasi.

Baca juga: Daftar Pemimpin Dunia Terpopuler 2022 di YouTube, Jokowi Ungguli Biden

Sebuah kelompok pro-lingkungan bernama Center for Biological Diversity mengecam keputusan pemerintahan Biden terbaru mengenai pengeboran minyak.

“Klaim pemerintahan Biden bahwa mereka harus mengadakan penjualan sewa ini adalah murni fiksi dan kegagalan kepemimpinan iklim yang sembrono,” kata Direktur Lahan Publik Center for Biological Diversity Randi Spivak.

“Seolah-olah mereka mengabaikan kengerian badai api, banjir, dan kekeringan besar, dan menerima bencana iklim seperti biasa,” sambung Spivak.

Baca juga: Biden Sebut Pembunuhan di Ukraina Kejahatan Perang, Korea Utara: Situ Pikun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com