SINGAPURA, KOMPAS.com – Gelombang ke-7 pandemi Covid-19 yang didominasi varian Omicron mulai menerjang Singapura beberapa hari menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2022.
Data angka harian kasus Covid-19 terus meningkat dalam seminggu terakhir.
Kasus tertinggi tercatat pada 25 Januari 2022, yaitu sebanyak 5.996 kasus yang juga rekor kasus harian Covid-19 sejak pandemi berkecamuk dua tahun lalu.
Baca juga: Perempuan Singapura Curi 15 Emas Batangan Senilai Rp 12,5 Miliar, Terkait Sindikat Internasional
Mayoritas besar kasus yaitu lebih dari 90 persen adalah infeksi lokal di masyarakat.
Gelombang ke-7 ini seirama dengan naiknya rata-rata angka mingguan pertumbuhan infeksi lokal Covid-19 yang saat ini menyentuh 2,24.
Angka ini konsisten melewati 2 pada bulan September lalu ketika Singapura dihantam oleh gelombang ke-6 Covid-19 varian Delta. Angka di atas satu berarti kasus Covid-19 terus meningkat di masyarakat.
Otoritas Singapura kali ini tampak tidak semas ketika menghadapi enam gelombang Covid-19 sebelumnya di negeri “Singa”.
Pasalnya, walau angka harian kasus Covid-19 terus meningkat, 99,7 persen pasien dilaporkan asimtomatik atau hanya mengalami gejala ringan.
Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di ruang perawatan intensif (ICU) rumah sakit juga terbilang rendah yaitu saat ini sebanyak 10 orang.
Baca juga: Tanggapan Singapura soal Ambil Alih Ruang Udara Natuna oleh Indonesia
Angka ini jauh lebih rendah dibanding ketika gelombang ke-6 varian Delta, yaitu sebanyak 80 hingga 100 pasien.
Total 49 pasien saat ini memerlukan oksigen tambahan dibanding dengan rataan 200 ketika varian Delta melumpuhkan negeri “Merlion”.
Angka kematian konsisten antara 1 hingga 3 kasus, berbeda kontras ketika gelombang ke-6 menewaskan lebih dari 800 orang.
Singapura tetap fokus menggunakan booster vaksin Covid-19 untuk melawan penyebaran Omicron.
Mulai 14 Februari mendatang, hanya warga yang telah menerima tiga dosis vaksin mRNA Covid-19 sembilan bulan setelah dosis kedua yang akan dikategorikan sebagai warga yang telah divaksin.
Status vaksinasi krusial di Singapura karena diperlukan untuk memasuki tempat-tempat umum seperti rumah makan, restoran, pusat perbelanjaan, perpustakaan, bioskop, dan lain sebagainya.
Baca juga: Kepolisian Singapura Tangkap Dokter Pemalsu Status Vaksinasi Covid-19