Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Bayang Invasi Rusia, Ini Daftar Negara yang Kirim Senjata ke Ukraina

Kompas.com - 27/01/2022, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com – Negara-negara Barat khawatir perang benar-benar pecah di Eropa Timur jika Rusia menginvasi Ukraina.

Melansir Reuters, Selasa (25/1/2022), sejumlah negara Barat mengaku telah meningkatkan pengiriman senjatanya ke Ukraina.

Namun, Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata untuk melawan tentara Rusia yang lebih besar dan lebih lengkap.

Berikut adalah ringkasan peralatan militer yang telah diberikan, dijual, atau dijanjikan kepada Ukraina. Daftar ini juga mencakup senjata yang ingin dimiliki Ukraina.

Baca juga: Khawatir Konflik Rusia-Ukraina Memuncak, AS Cari Bantuan ke Qatar Amankan Gas ke Eropa

Amerika Serikat (AS)

AS telah memberikan lebih dari bantuan militer senilai 2,5 miliar dollar AS kepada Ukraina sejak 2014.

Bantuan itu termasuk rudal anti-tank Javelin, kapal patroli pantai, Humvee, senapan runduk, drone pengintai, sistem radar, penglihatan malam, dan peralatan radio.

Sebuah kelompok bipartisan senator AS pekan lalu menjanjikan lebih banyak pasukan yang dapat mencakup rudal anti-pesawat Stinger, senjata ringan, dan kapal.

Inggris

Pekan lalu, Inggris memasok 2.000 rudal anti-tank jarak pendek kepada Ukraina. London juga mengirim para spesialsinya untuk memberikan pelatihan.

Selain itu, Inggris juga telah menyediakan kendaraan lapis baja Saxon kepada Ukraina.

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

Negara-negara Baltik

Estonia mengirimkan rudal anti-tank Javelin. Sedangkan Latvia dan Lituania menyediakan rudal Stinger.

Kedua senjata tersebut merupakan buatan AS dan diberikan atas restu Washington.

Turki

Turki telah menjual beberapa batch drone Bayraktar TB2 kepada Ukraina. Drone ini dianggap sebagai pesawat nirawak yang canggih.

Bayraktar TB2 telah digunakan Ukraina untuk melawan separatis yang didukung Rusia di wilayah timur, membuat marah Moskwa.

Baca juga: Ukraina Teriak, Minta Komunitas Internasional Cegah Rusia Lancarkan Invasi

Ceko

Pekan lalu, Ceko mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menyumbangkan pengiriman amunisi artileri 152 mm.

Jerman

Jerman mengesampingkan pengiriman senjata ke Ukraina.

Namun, Berlin mendanai bersama sebuah rumah sakit lapangan senilai 6 juta dollar AS dan menyediakan pelatihan yang diperlukan.

Baca juga: Finlandia Siagakan Militernya Setelah Ketegangan soal Ukraina Meningkat

Daftar senjata atau item yang ingin dibeli atau diperoleh Ukraina:

  • Helikopter, sistem komunikasi, dan kendaraan lapis baja ringan dari AS
  • Sistem rudal permukaan-ke-udara NASAMS dari Norwegia
  • Sistem artileri self-propelled DANA dari Ceko
  • Amunisi untuk artileri milik Ukraina peninggalan Uni Soviet dengan kaliber 120 mm ke atas
  • Sistem pertahanan udara jarak menengah dan pendek

Baca juga: Eropa Makin Panas, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia-Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com