Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Militer Myanmar Penjarakan Jurnalis AS 11 Tahun

Kompas.com - 15/11/2021, 08:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Pengadilan Myanmar yang dikontrol junta militer menjatuhkan hukuman 11 tahun penjara kepada jurnalis AS, Danny Fenster, pada Jumat (12/11/2021).

Fenster dinyatakan bersalah karena melanggar undang-undang imigrasi, kerja sama yang melanggar hukum, dan mendorong perbedaan pendapat terhadap militer.

Pekan lalu, dia dijerat dengan dua tuduhan tambahan yakni penghasutan dan terorisme sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (13/11/2021).

Baca juga: Bill Richardson, Juru Runding Ternama AS, Tiba di Myanmar dan Dijadwalkan Bertemu Junta

Tuduhan tersebut berpotensi membuatnya mendapat hukuman maksimum penjara seumur hidup.

Pengadilan atas dakwaan terbaru terhadap Fenster akan dimulai pada 16 November.

Fenster, redaktur pelaksana situs berita online Frontier Myanmar, ditangkap di bandara internasional Yangon pada Mei.

Dia adalah satu dari lusinan jurnalis yang ditahan sejak militer melancarkan kudeta pada Februari.

Baca juga: Jokowi Bertemu Biden di Sela-sela COP26 Glasgow, Minta Junta Myanmar Bebaskan Tahanan Politik

Menurut Frontier Myanmar, Fenster sebelumnya bekerja untuk Myanmar Now, sebuah situs berita independen yang kritis terhadap militer sejak kudeta.

“Tuduhan itu semua didasarkan pada tuduhan bahwa dia bekerja untuk media terlarang Myanmar Now,” tulis Frontier Myanmar.

“Danny mengundurkan diri dari Myanmar Now pada Juli 2020 dan bergabung dengan Frontier Myanmar pada bulan berikutnya. Jadi pada saat penangkapannya pada Mei 2021 dia telah bekerja dengan Frontier selama lebih dari sembilan bulan,” sambung Frontier Myanmar.

Baca juga: AS Kutuk Serangan Mengerikan Militer Myanmar Setelah Ratusan Rumah di Chin Barat Dibakar

“Sama sekali tidak ada dasar untuk menghukum Danny atas tuduhan ini,” imbuh Frontier Myanmar.

Hukuman yang dijatuhkan kepada Fenster pada Jumat berselang beberapa bulan setelah seorang jurnalis freelance dari Jepang, Yuki Kitazumi, ditangkap di Myanmar dan didakwa menyebarkan berita palsu.

Yuki Kitazumi adalah salah satu dari sedikit reporter asing di negara itu.

Pihak berwenang Myanmar menyatakan, Yuki Kitazumi melanggar hukum tetapi membebaskannya karena Jepang telah memintanya.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Hukum Tangan Kanan Aung San Suu Kyi 20 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com