BERLIN, KOMPAS.com – Pada Kamis (4/11/2021), Jerman secara mengejutkan melaporkan 50.196 kasus Covid-19 baru.
Jumlah kasus harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak pandemi dimulai.
Ini adalah pertama kalinya negara itu berjuang melawan gelombang besar meskipun mayoritas penduduknya sudah divaksinasi dua dosis.
Mengapa Covid-19 di Jerman kembali melonjak bahkan mencapai rekor tertinggi? Melansir DW, berikut lima penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Jerman.
Baca juga: Austria Resmi Lockdown Warga yang Belum Divaksin Covid-19 Mulai Senin 15 November
Sejauh ini, sekitar 67 persen penduduk Jerman telah diberi vaksin Covid-19 dosis penuh.
Tetapi, para ahli telah memperingatkan bahwa persentase tersebut tidak cukup tinggi untuk mengendalikan virus.
“Tingkat vaksinasi kami masih di bawah 75 persen dari populasi Jerman,” kata Presiden Masyarakat Jerman untuk Imunologi Christine Falk.
“Dikombinasikan dengan kurangnya pembatasan sosial, ini memungkinkan virus menyebar hampir secara eksklusif di antara yang tidak divaksinasi,” sambung Falk.
Menurut Robert Koch Institute, jumlah pasien Covid-19 dari kelompok usia 18 hingga 59 tahun yang tidak divaksinasi dan menjalani rawat inap saat ini sekitar empat kali lebih tinggi daripada yang divaksinasi.
Untuk pasien Covid-19 di atas 60 yang tidak divaksinasi dan menjalani rawat inap, perbandingannya enam kali lebih tinggi.
Baca juga: Covid-19 di Jerman Mengganas, Negara Bagian Minta Perluasan Kekuasaan Tangani Pandemi
Vaksin Covid-19 terbukti secara signifikan menurunkan risiko gejala berat dan kematian, namun tidak sepenuhnya melindungi terhadap infeksi.
Dengan melonjaknya jumlah kasus, risiko tertular Covid-19 bagi orang yang divaksinasi juga ikut meningkat.
“Jumlah yang meningkat juga meningkatkan tekanan pada orang yang divaksinasi, tetapi porsi infeksi sangat kecil,” kata Falk.
Orang yang memiliki risiko lebih tinggi adalah orang yang lebih tua dengan sistem kekebalan yang lebih lemah, terutama jika dosis vaksin kedua yang mereka terima telah berlangsung cukup lama.
Kini, Jerman tengah memberikan dosis booster kepada orang-orang yang divaksin dosis penuh lebih dari enam bulan yang lalu.
Baca juga: Rugi Rp 23 Triliun, AstraZeneca Mulai Jual Vaksin Covid-19 dengan Incar Keuntungan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.