Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Jerman Mengganas, Negara Bagian Minta Perluasan Kekuasaan Tangani Pandemi

Kompas.com - 14/11/2021, 08:24 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com – Tiga menteri kesehatan di tiga negara bagian Jerman mendesak pihak-pihak yang bernegosiasi yang membentuk pemerintahan baru di level federal untuk memperluas kekuasaan negara bagian.

Perluasan kekuasaan tersebut bakal digunakan menerapkan penanganan pandemi yang lebih ketat seperti pembatasan atau penutupan sekolah.

Pasalnya, kasus Covid-19 di Jerman selama tujuh hari terakhir mengganas dan melonjak drastis mencapai rekor tertingginya sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (13/11/2021).

Baca juga: Rugi Rp 23 Triliun, AstraZeneca Mulai Jual Vaksin Covid-19 dengan Incar Keuntungan

Our World in Data menunjukkan pada Jumat (12/11/2021), jumlah kasus Covid-19 di Jerman mencapai 35.000-an kasus dalam sehari.

Kepala asosiasi dokter terbesar di Jerman Marburger Bund mengatakan kepada Jerman Funke Mediengruppe bahwa beberapa bangsal ICU mulai kewalahan.

Bangsal ICU yang terbebani mungkin perlu memindahkan pasien untuk mendapatkan tempat tidur dalam beberapa pekan mendatang.

Pemerintah federal dan para pemimpin dari 16 negara bagian Jerman akan membahas langkah-langkah pandemi baru pekan depan.

Baca juga: Belanda Berlakukan Lockdown Lagi Saat 10 Negara Uni Eropa Dicatat Hadapi Situasi Covid-19 Sangat Mengkhawatirkan

Tetapi, tiga pihak yang bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan baru sepakat untuk membiarkan keadaan darurat berakhir pada 25 November seperti yang direncanakan.

Menteri Kesehatan Negara Bagian Baden-Wuerttemberg, Hessen, dan Brandenburg berpendapat, negara bagian perlu tetap membuka opsi penerapan kebijakan yang mengharuskan keadaan darurat untuk ditegakkan jika situasinya memburuk.

“Menghadapi beban rumah sakit yang di beberapa daerah hampir melebihi batas, status epidemi harus diperpanjang di tingkat nasional,” kata ketiga menteri kesehatan itu dalam pernyataan bersama, Sabtu.

Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak orang yang belum divaksinasi untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka.

Baca juga: Covid-19 Meningkat, Belanda Akan Terapkan Lockdown Parsial Pertama di Eropa Barat

Dia juga menyerukan penegakan aturan yang lebih ketat dan peluncuran vaksin booster yang lebih cepat.

Sementara itu, militer Jerman sedang bersiap untuk memobilisasi 12.000 tentara menjelang Natal untuk membantu layanan perawatan kesehatan, lapor surat kabar Der Spiegel.

Sejauh ini, 630 tentara telah dikerahkan, Der Spiegel melaporkan. Militer Jerman tidak segera tersedia untuk dimintai komentar dari Reuters.

Di satu sisi, Benua Eropa menjadi episentrom Covid-19 lagi. Hal ini mendorong beberapa pemerintah untuk mempertimbangkan kembali pemberlakuan lockdown.

Baca juga: Austria Akan Berlakukan Lockdown Khusus bagi Warga Tidak Divaksin Covid-19


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Global
Pentingnya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Pentingnya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com