Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan AS Tunda Rilis Dokumen Penyerbuan Capitol Hill Sesuai Permintaan Trump

Kompas.com - 12/11/2021, 09:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pengadilan Amerika Serikat (AS) pada Kamis (11/11/2021) mengabulkan permintaan mantan presiden Donald Trump, untuk menunda perilisan dokumen Gedung Putih yang dapat melibatkannya dalam penyerbuan Capitol Hill 6 Januari.

Dokumen-dokumen itu dibutuhkan Komite Pemilihan DPR yang menyelidiki penyerbuan Gedung Capitol, dan telah diperintahkan untuk dirilis pada Selasa (9/11/2021) oleh hakim distrik AS.

Namun, Pengadilan Banding AS untuk DC Circuit pada Kamis mengatakan, mereka mengabulkan apa yang disebut perintah administratif dan argumen terjadwal untuk 30 November.

Baca juga: Terungkap, Trump Berusaha Halangi Kesaksian Kerusuhan 6 Januari di Gedung Capitol

Pada 6 Januari ratusan pendukung Trump menyerbu Capitol Hill yang merupakan gedung Kongres, dan menghambat sesi pengesahan Joe Biden sebagai pemenang pilpres AS 2020.

Biden menyetujui perilisan dokumen yang dipegang oleh Arsip Nasional itu, dan jadwal awalnya Panel DPR akan menerima batch pertama pada Jumat (12/11/2021), menurut laporan AFP.

Secara keseluruhan DPR AS meminta lebih dari 770 halaman dokumen, termasuk catatan dari para ajudan utama Trump serta memo kepada sekretaris persnya.

Di antara catatan-catatan itu ada dokumen dari mantan kepala staf Trump Mark Meadows, mantan penasihat seniornya Stephen Miller, dan mantan wakil penasihatnya Patrick Philbin.

Trump juga ingin memblokir rilis White House Daily Diary yaitu catatan aktivitas, perjalanan, briefing, dan panggilan teleponnya.

Dokumen lain yang Trump tidak ingin Kongres lihat termasuk memo untuk mantan sekretaris persnya Kayleigh McEnany, catatan tulisan tangan pada acara 6 Januari, dan draf teks pidatonya di rapat umum "Save America".

Disampaikan sesaat sebelum penyerbuan gedung Kongres AS, Trump dalam pidato tersebut mendesak para pengikutnya untuk berjuang setengah mati guna membela klaim palsunya bahwa hasil pilpres AS dicuri darinya.

Awal pekan ini, komite DPR mengeluarkan panggilan ke pengadilan kepada para pembantu Trump yang diduga merencanakan membatalkan kekalahannya di sebuah hotel mewah di Washington, serta untuk beberapa pendamping paling seniornya, termasuk McEnany dan Miller.

Baca juga: Trump Disidang atas Serangan Pengawalnya terhadap Demonstran 6 Tahun Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com