Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah Pemilu, Angela Merkel Beri Selamat ke Calon Kanselir Jerman

Kompas.com - 30/09/2021, 07:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com – Kanselir Jerman Angela Merkel memberi selamat kepada calon kanselir Olaf Scholz dan Partai Sosial Demokrat (SPD) karena memenangi pemilu Jerman.

SPD yang dipimpin Scholz meraup 25,7 persen suara dalam pemilu Jerman yang digelar pada Minggu (26/9/2021).

Sementara blok konservatifnya Merkel yang terdiri atas partai CDU dan CSU mengamankan 24,1 persen suara, kalah tipis dari SPD.

Baca juga: 16 Tahun Jadi Kanselir Jerman, Apa yang Dilakukan Merkel Setelah Pensiun?

“Kanselir mengucapkan selamat kepada Olaf Scholz atas keberhasilan dalam pemilu,” bunyi pernyataan dari pemerintah Jerman pada Rabu (29/9/2021).

Kandidat Kanselir Jerman yang diusung blok konservatif, Armin Laschet yang digadang sebagai penerus Merkel, belum memberikan selamat secara terbuka kepada SPD sebagaimana dilansir AFP.

Meski kurang populer, Laschet bersikeras untuk mencoba membentuk pemerintahan koalisi Jerman berikutnya dengan dia sebagai kanselir.

Padahal, tokoh-tokoh kunci blok konservatif semakin menjauhkan diri dari Laschet dalam beberapa hari terakhir. Hal ini menimbulkan keraguan tentang masa depannya.

Baca juga: Hasil Pemilu Jerman 2021, Ini Reaksi Para Pemimpin Dunia

Menteri Utama Bavaria sekaligus Pemimpin CSU Markus Soeder secara terbuka mengucapkan selamat kepada Scholz dalam konferensi pers pada Selasa (28/9/2021).

Pernyataan tersebut menggambarkan keretakan yang kian berkembang antara blok konservatif dengan Laschet.

“Olaf Scholz jelas memiliki peluang lebih baik untuk menjadi kanselir saat ini,” kata Soeder.

Dia juga berkeras bahwa hasil pemilu Jerman harus diterima karena itu adalah aturan dasar demokrasi.

Baca juga: Menang Tipis, Calon Kanselir Jerman Ini Bersiap Membentuk Koalisi Pemerintahan

Merkel sendiri memutuskan untuk pensiun setelah 16 tahun memimpin Jerman yang menjadi negara dengan ekonomi raksasa di Eropa.

Meski demikian, Merkel bakal tetap menjadi Kanselir Jerman untuk sementara waktu sampai pemerintahan baru terbentuk.

Pembentukan pemerintahan baru kemungkinan akan memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Karena SPD maupun CDU-CSU tak tertarik lagi untuk bekerja sama dalam koalisi besar, satu-satunya cara untuk menguasai mayoritas parlemen adalah dengan bermitra dengan Partai Hijau dan partai FDP yang pro-bisnis.

Baca juga: Hasil Pemilu Jerman Superketat, Begini Cara Menentukan Kanselir Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com