TEL AVIV, KOMPAS.com – Pada Sabtu (19/6/2021), Israel mengutuk presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi.
Israel menyebut Raisi sebagai paling ekstrem di dunia dan segera memajukan program nuklir Iran sebagaimana dilansir Reuters.
Reuters melaporkan, Raisi merupakan seorang hakim sekaligus ulama Syiah garis keras berusia 60 tahun.
Baca juga: Resmi, Ebrahim Raisi Jadi Presiden Terpilih Iran
Dia dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (AS) atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Raisi dinyatakan sebagai presiden terpilih Iran setelah penghitungan suara dilakukan pada Sabtu.
Menteri Dalam Negeri Iran Aboldreza Rahmani Fazli menuturkan, ulama Syiah garis keras itu meraup 61,95 persen suara.
"Presiden baru Iran, yang dikenal sebagai Jagal Teheran, adalah seorang ekstremis yang bertanggung jawab atas kematian ribuan rakyat Iran,” kata Menteri Luar Negeri Yair Lapid di Twitter.
Baca juga: Israel Peringatkan Masyarakat Internasional Presiden Baru Iran Berbahaya
Lapid menambahkan, Raisi berambisi mengembangkan program nuklir Iran dan mengampanyekan teror di tataran global.
Sementara itu, pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Israel yang dirilis secara terpisah menyebut terpilihnya Raisi dalam pilpres Iran menimbulkan keprihatinan internasional yang serius.
Sementara itu, Israel juga memiliki perdana menteri baru. Naftali Bennet dilantik sebagai Perdana Menteri Israel pada Minggu (13/6/2021).
Pemerintahan Bennet menyatakan, pihaknya keberatan jika kesepakatan nuklir 2015 antara kekuatan dunia dan Iran dihidupkan kembali.
Baca juga: Profil Ebrahim Raisi, Kandidat Unggul Presiden Iran dan Algojo Massal 1988
Israel menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir dan menganggapnya sebagai ancaman. Sementara Teheran membantah mengembangkan senjata nuklir.
Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan, program nuklir Iran harus segera dihentikan, dibatalkan seluruhnya, dan dihentikan.
“Program rudal balistik Iran harus dibongkar dan kampanye teror globalnya harus dilawan dengan keras oleh koalisi internasional yang luas,” ujar Kementerian Luar Negeri Israel.
Baca juga: Menteri Luar Negeri: Ebrahim Raisi Presiden Terpilih Iran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.