Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Batu Permata" Misterius Ditemukan di Afrika Selatan, 1.000 Lebih Orang Berburu Harta

Kompas.com - 17/06/2021, 18:07 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

PRETORIA, KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 pemburu harta karun berbondong-bondong ke sebuah desa di Afrika Selatan, untuk mencari apa yang mereka yakini sebagai "batu permata" misterius.

Orang-orang melakukan perjalanan dari seluruh negeri pada Senin (14/6/2021), setelah seorang penggembala mengaku menemukan batu tak dikenal di daerah tersebut.

Baca juga: 6 Kisah Misteri Harta Karun Peninggalan Perang Dunia II

Mereka bergabung dengan penduduk desa di KwaHlathi Provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan. Penduduk setempat telah menggali sejak Sabtu (12/6/2021).

Penggali batu pertama, yang diyakini beberapa orang sebagai kristal kuarsa, menemukan temuan mineral itu di lahan terbuka. Kabar itu lalu menyebar dengan cepat.

“Penemuan itu bisa mengubah hidup,” kata seorang penggali bernama Mendo Sabelo, sambil memegang segenggam batu kecil.

Dia berharap dengan temuan mineral itu, hidup mereka akan berubah. Pasalnya banyak penduduk yang tidak memiliki pekerjaan yang layak. Dia sendiri adalh seorang pekerja sambilan.

“Ketika saya kembali ke rumah bersama mereka (batu kristal), (keluarga) sangat gembira," kata ayah dua anak berusia 27 tahun itu kepada kantor berita Reuters.

“Saya belum pernah melihat atau menyentuh berlian dalam hidup saya. Ini pertama kalinya saya menyentuhnya di sini.” kata Skhumbuzo Mbhele yang menganggur mengamini pernyataan penggali sebelumnya.

Pemandangan dari udara menunjukkan orang-orang menggali saat mereka mencari apa yang mereka yakini sebagai berlian setelah penemuan batu tak dikenal di desa KwaHlathi dekat Ladysmith di KwaZulu Natal pada 15 Juni 2021.AFP PHOTO/PHILL MAGAKOE Pemandangan dari udara menunjukkan orang-orang menggali saat mereka mencari apa yang mereka yakini sebagai berlian setelah penemuan batu tak dikenal di desa KwaHlathi dekat Ladysmith di KwaZulu Natal pada 15 Juni 2021.

Baca juga: Pemburu Harta Karun Incar 48 Peti Emas Peninggalan Hitler dan Antek Nazi

Departemen pertambangan Afrika Selatan mengatakan pada Senin (14/6/2021) bahwa mereka mengirim tim yang terdiri dari ahli geologi dan pertambangan ke lokasi.

Tim ini akan mengumpulkan sampel dan melakukan analisis.

Sebuah laporan teknis formal akan dikeluarkan pada waktunya, kata departemen itu melansir Daily Mail.

Kurangnya analisis batuan tersebut tidak menghalangi para pencari rezeki.

Antrean panjang mobil sudah diparkir di kedua sisi jalan berkerikil. Itu terlihat hanya beberapa meter dari lapangan terbuka, tempat para pemuda, tua, perempuan dan laki-laki menggali tanah dengan peralatan seadanya.

Ekonomi Afrika Selatan telah lama menderita dengan tingkat pengangguran yang sangat tinggi. Jutaan orang terjebak dalam kemiskinan dan berdampak pada ketidaksetaraan yang bertahan hampir tiga dekade setelah berakhirnya apartheid pada 1994.

Adapun pandemi virus corona telah memperburuk kondisinya.

Baca juga: Berniat Gali Harta Karun, Pria Ini Malah Temukan Benda yang Bikin Tersedak

Halaman:

Terkini Lainnya

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com