Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan Meningkat Setelah Serangan Udara Israel Gempur Gaza

Kompas.com - 16/06/2021, 13:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber The Week

GAZA CITY, KOMPAS.com – Israel melancarkan serangan terhadap sejumlah target di Gaza pada Rabu (16/6/2021) pagi waktu setempat.

Militer israel mengeklaim, pihaknya menargetkan target-target bersenjata milik penguasa Gaza, Hamas.

Militer Israel menambahkan, pihaknya melancarkan serangan udara tersebut sebagai tanggapan atas balon pembakar yang dikirim dari Gaza ke Israel.

Baca juga: Baru Gencatan Senjata Bulan Lalu, Israel Serang Gaza Lagi

Melansir The Week, belum ada laporan mengenai korban jiwa setelah serangan udara tersebut.

Militer Israel menuturkan, kelompok milisi di Gaza bertanggung jawab atas semua peristiwa yang timbul di Israel.

Selain itu, militer Israel juga menyatakan bahwa pihaknya bersiap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi dari Gaza.

Serangan tersebut merupakan serangan pertama sejak Hamas dan Israel menyepakati gencatan senjata pada 21 Mei setelah saling jual-beli serangan selama 11 hari.

Baca juga: Militer Israel: Serangan Udara Terbaru ke Gaza Tanggapi Kiriman Balon Pembakar Hamas

Konflik antara Hamas dan Israel selama 11 hari menewaskan lebih dari 240 orang di Gaza dan 12 orang di Israel.

The Week melaporkan, sebelumnya ada acara pawai di Yerusalem Timur pada Selasa (15/6/2021) oleh kelompok ultranasionalis Israel.

Ratusan ultranasionalis Israel berparade melintasi Kota Tua, merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem Timur pada 1967.

Banyak yang mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu-lagu religi. Bahkan beberapa orang dilaporkan berteriak, "Matilah orang Arab!" dan "Semoga desamu terbakar!"

Baca juga: Mantan PM Israel Sebut Iran Bersukacita karena Pemerintah Sekarang Lemah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com