Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Terbaru Negara Bagian AS Ini Ringankan Pemilik Ganja dalam Jumlah Kecil

Kompas.com - 08/06/2021, 17:25 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber The Hill

NEW ORLEANS, KOMPAS.com - Senat Negara Bagian Louisiana, AS, pada Senin (7/6/2021) mengesahkan RUU untuk mendekriminalisasi ganja.

Dilansir The Hill, jika ditandatangani menjadi undang-undang, RUU itu akan mengurangi hukuman pidana untuk kepemilikan ganja asal tidak melebihi 14 gram.

Hukuman denda nantinya juga tidak akan lebih dari 100 dolar AS.

Sebelumnya, pelanggar dapat didenda hingga tiga kali lipat dari jumlah itu untuk pelanggaran yang sama.

Baca juga: Latihan Tempur Kacau Gara-gara Cupcake Ganja, Tentara Kanada Jadi Terdakwa

Anggota Senator dari Partai Demokrat yang mengadvokasi tindakan itu, berpendapat bahwa undang-undang negara bagian yang mengkriminalisasi ganja dalam jumlah kecil terlalu berlebihan dan mahal.

"Saya di sini bukan untuk membicarakan pro atau kontra apakah ganja harus legal di Louisiana," kata Senator negara bagian Jay Luneau, dilansir The Advocate.

"Ini adalah pendekatan yang masuk akal untuk menangani masalah yang mengganggu kita di seluruh negara bagian. Kami menghabiskan ribuan, mungkin jutaan dolar, menahan orang di penjara karena pelanggaran yang seharusnya tidak mereka penjarakan," tambahnya.

Baca juga: Disetop di Pos Penyekatan, Pria Asal Mesir Ternyata Bawa Ganja

Sejauh ini, hampir 30 negara bagian sudah memberlakukan undang-undang serupa yang mendekriminalisasi kepemilikan ganja dalam jumlah kecil.

Pengesahan dilakukan setelah DPR AS memperkenalkan kembali undang-undang yang akan melegalkan ganja di tingkat federal, serta menghapus beberapa hukuman ganja yang dilakukan tanpa tindak pidana kekerasan.

Baca juga: Tinggal Selangkah Lagi, Meksiko Sahkan Legalisasi Ganja

Sebelumnya, Gubernur New York Andrew Cuomo sudah menandatangani undang-undang untuk melegalkan ganja bagi orang dewasa.

Legalisasi itu menjadikan New York sebagai negara bagian ke-15 di AS yang mengizinkan penggunaan ganja untuk rekreasi.

"Ini adalah salah satu prioritas utama saya dalam agenda Kenegaraan tahun ini dan saya bangga reformasi komprehensif ini menangani dan menyeimbangkan keadilan sosial, keamanan, dan dampak ekonomi ganja legal untuk orang dewasa," kata Cuomo, 31 Maret lalu.

Baca juga: Maroko Berencana Legalisasi Ganja untuk Keperluan Medis dan Industri

Cuomo menganggap, itu jadi hari bersejarah bagi New York. Karena itulah, politisi Partai Demokrat ini berterima kasih pada semua pihak atas dukungannya.

"Ini adalah hari bersejarah di New York, hari yang membenarkan kesalahan masa lalu dengan mengakhiri hukuman penjara yang berat, merangkul industri yang akan menumbuhkan ekonomi di Empire State," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com