Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matahari Buatan China Catat Rekor Baru, Pertahankan 120 Juta Derajat Celsius dalam 100 Detik

Kompas.com - 01/06/2021, 22:40 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber RT News

BEIJING, KOMPAS.com - Media China melaporkan bahwa para peneliti yang bekerja pada proyek fusi nuklir, telah berhasil menahan plasma 120 juta derajat celsius selama hampir 100 detik.

Harian China Global Times melaporkan bahwa matahari buatan itu merupakan bagian dari proyek fusi nuklir China.

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Detik-detik Matahari Buatan Korsel Menyala | Media Asing Sorot Pembubaran FPI

Sebelumnya, matahari buatan itu diketahui juga berhasil mempertahankan plasma pada 160 juta derajat celsius selama 20 detik.

Kali ini, meski tidak terlalu lama secara absolut, capaian itu termasuk rekor dalam upaya pencarian fusi nuklir.

“Langkah selanjutnya adalah mempertahankan suhu ini selama seminggu,” menurut seorang profesor fisika dari Universitas Sains dan Teknologi Selatan di Shenzhen melansir RT News pada Selasa (1/6/2021).

Reaktor fusi nuklir China pertama kali menjadi berita utama pada 2019. Saat itu, Beijing mengatakan teknologi itu akan segera mulai beroperasi.

Reaktor, HL-2M Tokamak, pertama kali dinyalakan akhir tahun lalu. Pencapaian pertamanya adalah mempertahankan suhu 100 juta derajat celsius selama 100 detik.

Baca juga: Membandingkan Matahari Buatan Korsel dan China, Apa Bedanya?


Fusi nuklir telah menjadi semacam “batu filsuf” zaman modern. Proses itu sangat menjanjikan untuk pembangkitan energi.

Akan tetapi, membuatnya bekerja terbukti punya tantangan tersendiri. Pasalnya, meski proses fusi itu sendiri mungkin, ia menghabiskan lebih banyak energi daripada yang dilepaskan, yang merupakan kebalikan dari tujuannya.

Rusia juga baru-baru ini melaporkan berita fusi nuklir. Awal bulan ini, media pemerintah mengatakan tokamak T-15MD telah dinyalakan untuk pertama kalinya.

China dan Rusia juga sama-sama anggota tim internasional yang membangun proyek fusi nuklir ITER di Eropa. Pembangunan tokamak ITER dimulai tahun lalu di Perancis selatan.

Keuntungan, jika fusi nuklir tercapai, akan sangat besar. Keunggulan teknologi tersebut antara lain memunculkan energi ultra-powerful yang murah untuk diproduksi, bebas emisi, dan hampir tak terbatas.

Fusi nuklir juga tidak meninggalkan limbah radioaktif, yang membuatnya sedekat mungkin dengan sumber energi yang sempurna.

Baca juga: Pertahankan Suhu Tinggi 20 Detik, Matahari Buatan Korea Cetak Rekor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com