Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[VIDEO] Detik-detik Matahari Buatan Korsel Menyala dan Pecahkan Rekor Dunia

Kompas.com - 29/12/2020, 06:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Matahari buatan Korea Selatan sukses mencetak rekor dunia, usai mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik.

Suhu ion yang dihasilkan matahari buatan Korsel itu dilaporkan mencapai lebih dari 100 juta derajat Celsius.

Waktu 20 detik ini memecahkan rekor pengoperasian sebelumnya yaitu 8 detik, yang dicatatkan KSTAR tahun lalu.

Baca juga: Matahari Buatan Korea Selatan Pecahkan Rekor Dunia Baru

Pada 2018 sebenarnya matahari buatan KSTAR bisa mencapai suhu 100 juta derajat Celsius untuk pertama kalinya, tetapi hanya bertahan 1,5 detik.

Dengan durasi terbarunya, matahari buatan Korsel pun menyala lebih lama dari matahari buatan China.

Untuk membuat matahari buatan ini, Korea Superconducting Tokamak Advanced Research (KSTAR) memanfaatkan energi nuklir untuk menjadi perangkat fusi superkonduktor.

Karya mereka juga merupakan hasil studi bersama Seoul National University (SNU) serta Columbia University Amerika Serikat.

Baca juga: Mengenal Matahari Buatan China yang Akhirnya Menyala, Apa Fungsinya?

Si-Woo Yoon Direktur Pusat Penelitian KSTAR mengatakan, teknologi yang dibutuhkan untuk operasi jangka panjang 100 juta plasma adalah kunci realisasi energi fusi.

"Dan keberhasilan KSTAR dalam mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik akan menjadi titik balik penting dalam percobaan operasi plasma berkinerja tinggi, komponen penting dari reaktor fusi nuklir komersial di masa depan," jelas dia.

Nantinya, para peneliti yang mengerjakan KSTAR akan bekerja untuk membantunya menyala terus menerus selama 300 detik dengan suhu ion lebih tinggi dari 100 juta derajat Celsius.

Mereka berencana melakukannya pada 2025.

Baca juga: China Berencana Komersilkan Matahari Buatan pada 2050

Sumber: Kompas.com (Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Bernadette Aderi Puspaningrum | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Bernadette Aderi Puspaningrum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com