Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koran Perancis Ungkap Perusahaan Energi Total “Danai” Junta Militer Myanmar

Kompas.com - 07/05/2021, 22:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com – Surat kabar asal Perancis Le Monde mewartakan, perusahaan energi Total membayar junta militer Myanmar dari hasil pendapatannya di ladang gas Myanmar.

Artikel tersebut diterbitkan Le Monde dengan judul, Myanmar: How Total finances the generals through offshore accounts. Jika diterjemahkan kira-kira menjadi Myanmar: Bagaimana Total mendanai para jenderal melalui rekening luar negeri.

Pembayaran tersebut dilakukan melalui wilayah tax haven alias surga pajak sebagaimana dilansir AFP, Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Sejak Kudeta, 80 Personel Hengkang dari Angkatan Udara Myanmar

Tax haven adalah yurisdiksi, teritori, atau negara yang memberikan tingkat pajak yang sangat rendah atau tak ada pajak sama sekali.

Setelah Le Monde menerbitkan laporannya tersebut, Total menarik iklannya dari surat kabar itu. Padahal, Total akan beriklan di Le Monde selama beberapa pekan ke depan.

Total tidak menanggapi pertanyaan yang diajukan AFP pada Kamis (6/5/2021) tentang keputusannya untuk menarik iklan dari Le Monde.

Total mendapat tekanan dari para aktivis pro-demokrasi untuk berhenti “membiayai” junta militer Myanmar.

Baca juga: Dewan Bisnis AS-ASEAN Berkomitmen Bantu Myanmar Keluar dari Krisis Kudeta

Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan melalui kudeta pada 1 Februari yang diikuti dengan tindakan brutal terhadap para demonstran.

Le Monde melaporkan, mereka memiliki dokumen yang menunjukkan bahwa Total mengoperasikan pipa gas dari Myanmar ke Thailand melalui joint venture dengan perusahaan Myanmar Oil and Gas Enterprise.

Myanmar Oil and Gas Enterprise merupakan perusahaan minyak dan gas yang dikendalikan militer Myanmar.

Skema keuangan tersebut terdaftar di sebuah negara tax haven, Bermuda, dengan nama Perusahaan Transportasi Gas Moattama (MGTC) pada 1994.

Baca juga: Pemerintah Bayangan Myanmar Umumkan Pasukan Pertahanan Rakyat

Total mengatakan kepada Le Monde bahwa mereka tidak mengetahui "alasan pasti" untuk memasukkan MGTC di Bermuda tiga dekade lalu.

Total menambahkan, pihak perusahaan tidak lagi memasukkan anak perusahaan baru di negara tax haven.

Le Monde menyebutkan, keuntungan dari ladang gas Myanmar tidak melewati pundi-pundi negara Myanmar, melainkan melalui sebuah perusahaan yang sepenuhnya dikendalikan oleh militer.

Beberapa tahun lalu, Le Monde, bersama The Guardian dari Inggris, juga menerbitkan hasil investigasi yang mengungkapkan serangkaian penggelapan pajak yang terkenal dengan nama "Swissleaks".

Baca juga: Dari Pelajar hingga Dokter Latihan Militer dengan Etnis Bersenjata untuk Lawan Junta Myanmar

Akibatnya, surat kabar tersebut mendapat "hukuman" oleh raksasa perbankan HSBC pada 2015.

Le Monde sendiri berhasil mengalihkan ketergantungan pendapatannya dari iklan menjadi langganan dalam beberapa tahun terakhir.

Sekarang, sektor periklanan di Le Monde menyumbang sekitar 22 persen dari keseluruhan pendapatannya.

Baca juga: Jurnalis Jepang Didakwa Junta Militer Myanmar Sebarkan Berita Bohong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com