Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disangka Kerja sebagai Mata-mata Putin untuk Menyebar Covid-19, Penulis Ini Tewas Mengenaskan

Kompas.com - 20/04/2021, 22:56 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Mirror

LONDON, KOMPAS.com - Seorang penulis buku anak-anak ditembak dan dipukuli sampai mati oleh tetangganya. Persidangan mengungkap pelaku mengira korban adalah mata-mata yang bekerja untuk Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyebarkan Covid-19.

Alex Sartain, yang memiliki masalah kesehatan mental, menggunakan senapan laras ganda buatan sendiri untuk menembak James Nash, 42 (tahun).

Insiden terjadi di taman depan rumahnya di Upper Enham, dekat Andover, Hampshire, pada 5 Agustus 2020.

Baca juga: Menlu Ukraina: Tentara Kami Tewas Ditembaki Sniper Rusia

“Sartain, 34 (tahun), kemudian berulang kali menginjak kepala korbannya hingga menyebabkan cedera kepala yang fatal,” kata penyelidikan Winchester melansir Mirror pada Senin (19/4/2021)

Sartain sendiri meninggal hari itu, ketika dia menabrakan sepeda motornya saat dikejar oleh polisi. Pemeriksaan kematiannya akan diadakan pada Rabu (21/4/2021).

Nash meninggal tiga hari setelah serangan itu di Rumah Sakit Umum Southampton.

Pemeriksaan "post mortem" menemukan bahwa Nash sempat menangkis tembakan dengan tangan kirinya. Dia meninggal karena beberapa luka benda tumpul.

Ayah Sartain, John, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di persidangan bahwa putranya memiliki masalah dengan Nash, yang secara teratur mengunjungi rumah mereka.

"Dia selalu membicarakan James Nash, dan mengatakan Nash ada hubungannya dengan Putin dan penyebaran Covid-19," menurut pernyataan ayah pelaku.

Dia menambahkan Sartain percaya Nash, yang sebelumnya bekerja sebagai desainer grafis untuk bisnis kedirgantaraan Airbus, telah bekerja dalam konspirasi dengan Boeing dan NASA.

Baca juga: Elon Musk Pastikan Kerahasiaan Informasi Setelah Dituduh sebagai Mata-mata AS oleh China

Dalam sidang itu juga terungkap bahwa Sartain meyakini bahwa dia sedang dilacak oleh "CIA, MI6 dan SO19".

"Selama beberapa tahun terakhir, kesehatan mental Alex Sartain benar-benar mulai memburuk dan dia sering tinggal di kamarnya berbicara sendiri, berbicara tentang orang-orang dari luar angkasa dan badan pemerintah memata-matai dia," tambah saudara laki-laki Sartain, Scott.

Pemeriksaan tersebut menemukan bahwa Sartain ditahan berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Mental pada September 2019, sebelum dibebaskan pada April 2020.

Dalam persidangan, istri korban, Sarah Nash, mengatakan telah melakukan panggilan video ketika dia mendengar suara tembakan dan teriakan. Dia berlari dan menemukan Sartain menginjak kepala suaminya.

"Dia bertanya kepada saya apa yang akan saya lakukan untuk mengkompensasinya atas hilangnya pendapatan dan mata pencarian yang dia derita, bahwa saya tahu persis apa yang sedang terjadi.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com