WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ilmuwan Pentagon yang bekerja di dalam unit rahasia yang didirikan sejak masa Perang Dingin telah membuat mikrochip yang akan mendeteksi infeksi Covid-19.
Selain alat yang bisa dimasukkan di bawah kulit itu, tim ini juga mengklaim memiliki filter revolusioner yang dapat mengeluarkan virus dari darah saat dipasang dengan mesin dialisis.
Baca juga: Sudah Tepat, Chile Bela Vaksin Covid-19 Sinovac di Tengah Isu Soal Efektivitas Penggunaan
Tim di Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mencegah dan mengakhiri pandemi.
Mereka menilai masalah dan menemukan solusi cerdik, yang terkadang membuat pekerjaannya lebih terlihat sebagai novel fiksi ilmiah daripada hasil laboratorium.
Kepada acara wawancara eksklusif 60 Minutes pada Minggu malam (11/4/2021), mereka menunjukkan salah satu penemuan terbarunya berupa mikrochip, yang mendeteksi infeksi Covid-19 pada seseorang sebelum menjadi wabah.
Daily Mail melaporkan pada Senin (12/4/2021), mikrochip ini memicu kekhawatiran di antara beberapa orang. Terlebih terkait isu lembaga pemerintah yang menanamkan microchip pada warganya.
Pejabat yang berbicara dengan tim 60 Menit mengatakan Pentagon tidak ingin melacak setiap gerakan warganya dengan ini. Tapi penjelasan yang lebih rinci tidak diberikan.
Baca juga: Bertempur Lawan AI, DARPA Kaget Pilot F-16 Berpengalaman Kalah 5 Kali Beruntun
Pensiunan Kolonel Matt Hepburn, seorang dokter tentara spesialis penyakit menular yang memimpin tanggapan DARPA terhadap pandemi, menunjukkan kepada tim 60 Menit sebuah gel seperti tisu, yang direkayasa untuk terus-menerus menguji darah manusia.
“Anda dapat meletakkannya di bawah kulit. Ini akan memberitahu jika ada reaksi kimia tertentu yang terjadi di dalam tubuh. Sinyal itu berarti Anda akan mengalami gejala besok,'' jelasnya.
Dia mengatakan timnya terinspirasi oleh perjuangan untuk membendung penyebaran virus di Kapal USS Theodore Roosevelt. Di sana 1.271 anggota kru dinyatakan positif mengidap virus Covid-19.
“Ini seperti lampu, mesin pemeriksa. Pelaut akan mendapatkan sinyal (jika terinfeksi), kemudian melakukan pengambilan darah sendiri dan menguji diri mereka sendiri di lokasi.”
Dengan ini, kami dapat memperoleh informasi infeksi dalam tiga hingga lima menit.
"Semakin cepat memotong waktu (deteksi virus), akan mempercepat diagnosis dan pengobatan. Apa yang dilakukan dengan itu (mikrochip), adalah menghentikan infeksi pada jalurnya."
Pasukan militer cenderung sangat skeptis terhadap penemuan baru ini.
Baca juga: Pentagon Tunda Beri Vaksin Covid-19 ke Teroris Guantanamo
Pada Februari, The New York Times melaporkan sepertiga pasukan telah menolak menerima vaksin.