HARARE, KOMPAS.com – Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Mohadi mengundurkan diri pada Senin (1/3/2021) karena dituduh melakukan pelecehan seksual.
Sejak akhir bulan lalu, media-media di Zimbabwe memberitakan rekaman percakapan telepon di mana Mohadi diduga mengajak wanita yang sudah menikah, termasuk salah satu bawahannya, untuk berhubungan seks.
Dilansir dari Voice of America, Senin, rekaman percakapan telepon dirilis oleh media online ZimLive. Seketika itu jagat maya Zimbabwe menjadi gempar.
Baca juga: Mantan Pramugari Bercinta dengan Remaja di Sekolah, Hanya Dipenjara Seminggu
Dalam rekaman percakapan telepon tersebut terdengar seorang pria yang diduga adalah Mohadi mengajak seorang wanita berhubungan seks di kantornya.
"Saya mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Republik Zimbabwe dengan segera," kata Mohadi dalam sebuah surat yang diunggah Kementerian Informasi Zimbabwe di Twitter.
Dia menyatakan, dia mundur bukan karena kepengecutan tetapi untuk menghormati jabatannya.
Baca juga: Perancis Ajukan UU Bercinta bagi Para Pasangan Saat Longgarkan Lockdown
"Saya telah menjalani ziarah pencarian jiwa dan menyadari bahwa saya membutuhkan ruang untuk menangani masalah saya di luar kursi pemerintahan," sambung Mohadi.
Mohadi juga menyangkal sebagai orang yang ada di dalam rekaman percakapan telepon tersebut.
Dia berdalih, dia menjadi korban informasi palsu, kloning suara, dan sabotase politik. Kini, Mohadi berjanji akan mencari ganti rugi hukum.
Baca juga: Zimbabwe Makamkan Menteri Ke-4 yang Tewas karena Covid-19
Pengunduran diri Mohadi semakin memanaskan media sosial Zimbabwe. Para warganet bertanya-tanya siapa yang akan dipilih Presiden Emmerson Mnangagwa sebagai penggantinya.
Seorang politikus oposisi dan pengkritik pemerintah Jacob Ngarivhume menyambut baik pengunduran diri Mohadi.
Dia berharap, pengunduran diri Mohadi tersebut adalah permulaan dari banyak bukti ketidakwajaran Partai Zanu-PF yang berkuasa.
Baca juga: Jenderal yang Terkenal karena Umumkan Kudeta di Zimbabwe Meninggal karena Covid-19
Mohadi adalah seorang pensiunan tentara dan veteran perang.
Dia menjabat di beberapa posisi menteri di bawah mantan mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe. Setelah Mugabe terguling pada 2017, Mohadi diangkat sebagai wakil presiden.
Baca juga: Inggris Tawarkan Bantuan Vaksin Covid-19 untuk 3 Juta Warga Zimbabwe
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.