Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal yang Terkenal karena Umumkan Kudeta di Zimbabwe Meninggal karena Covid-19

Kompas.com - 21/01/2021, 06:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

HARARE, KOMPAS.com - Sosok jenderal yang terkenal karena mengumumkan kudeta di Zimbabwe dilaporkan meninggal karena Covid-19.

Letnan Jenderal Sibusiso Moyo menuai perhatian, setelah membenarkan adanya upaya menggulingkan presiden saat itu, Robert Mugabe, pada 2017.

Setelah pemerintahan berganti ke Presiden Emmerson Mnangagwa, Moyo mendapatkan jabatan sebagai menteri luar negeri.

Baca juga: [Cerita Dunia] Kudeta Militer Zimbabwe Lengserkan Presiden Robert Mugabe

Perannya saat kudeta 2017 memunculkan spekulasi bahwa dia dipersiapkan menjadi pengganti Mnangagwa memimpin Zimbabwe.

Kabar meninggalnya Sibusiso Moyo diumumkan oleh juru bicara pemerintah, George Charamba, dilansir AFP Rabu (20/1/2021).

"Dengan hati sedih, Presiden Emmerson Mnangagwa mengumumkan meninggalnya Dr SB Moyo, menteri luar negeri dan perdagangan internasional," ujar Charamba.

Dalam keterangannya, Charamba mengatakan Moyo meninggal di sebuah rumah sakit lokal setelah terpapar Covid-19.

Tentara Angkatan Bersenjata Zimbabwe (ZNA) itu mendapatkan promosi pangkat bintang tiga sebelum pensiun di Desember 2017.

Kiprahnya dengan tampil di televisi dan menyatakan Robert Mugabe dikudeta membuat dijuluki General Bae, atau Jenderal Kesayangan.

Pria berusia 61 tahun itu menikah dengan Hakim Loice Matanda, dan jadi menteri ketiga Mnangagwa yang meninggal karena virus corona.

Dilaporkan sebelum dia meninggal, Moyo membutuhkan dialisis teratur karena dia juga menderita penyakit ginjal.

Hingga Selasa (19/1/2021), Zimbabwe sudah mencatatkan 783 kasus baru virus corona dengan 52 korban meninggal.

Baca juga: Istri Robert Mugabe Diduga Lakukan Bisnis Penyelundupan Gading Gajah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com