Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Langka Berkelamin Ganda Ditemukan Hinggap di Rumah Burung Milik Penduduk

Kompas.com - 25/02/2021, 16:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

PENNSYLVANIA, KOMPAS.com - Seekor burung yang tampaknya setengah betina dan setengah jantan telah difoto oleh seorang ahli burung dari halaman belakang rumah penduduk.

Dia bergegas keluar dengan kameranya ketika mendengar seorang teman telah melihat kardinal utara.

Meskipun pernah terdengar, burung kelamin ganda jarang terlihat. Umumnya kardinal jantan berwarna merah cerah. Sementara jenis betina berwarna coklat pucat.

Tapi jenis burung yang ditemukan oleh Jamie Hill kemungkinan campuran dari dua jenis kelamin.

Jamie Hill, 69 tahun, adalah pensiunan ahli burung. Kepada BBC dia mengatakan bahwa itu adalah "pertemuan sekali seumur hidup, satu dari sejuta".

Seorang teman Hill mengatakan telah melihat "burung yang tidak biasa" hinggap ke tempat makan burungnya di Warren County di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat.

Baca juga: Wanita Ini Bunuh dan Ambil Jantung Jerapah Langka sebagai Hadiah Valentine Terbesar

Pada awalnya, Hill bertanya-tanya apakah burung itu leucistic. Istilah itu digunakan untuk jenis hewan tertentu yang akan kehilangan pigmentasi pada bulunya. Tetapi bukan setengah betina, setengah jantan.

Namun setelah melihat gambar dari ponsel yang dikirim temannya, Hill menduga itu burung itu memiliki apa yang disebut "gynandromorphism bilateral". Yaitu ketika burung memiliki ovarium yang berfungsi dan testis tunggal yang berfungsi.

Dia mengunjungi rumah tempat kardinal itu terlihat. Selama satu jam dia bisa memotret burung yang tidak biasa itu.

"Setelah saya menangkap gambar-gambar itu, jantung saya berdebar-debar selama lima jam berikutnya, sampai saya bisa pulang dan memproses gambar digital untuk melihat apa yang sebenarnya saya miliki," jelas Hill.

Ia mengungkapkan telah lama mencari burung pelatuk paruh gading yang dianggap punah selama hampir dua dekade. Tapi memotret versi langka dari salah satu burung di halaman belakang rumah menurutnya sama menariknya.

“Burung kardinal utara gynandromorph ini, hampir semenarik yang saya kira akan saya dapatkan kalau saya benar-benar menemukan burung pelatuk," kata ahli yang sudah mengamati burung selama 48 tahun itu.

Baca juga: Nelayan Penemu Mutiara Oranye Langka Ditahan, Diduga Rayakan Kekayaan Baru dengan Pesta Narkoba

Burung setengah betina, setengah jantan adalah fenomena yang sangat langka, jelas Profesor Brian Peer dari Western Illinois University, yang telah menyurvei bilateral gynandromorph kardinal utara di AS.

Namun, ia menambahkan, fenomena tersebut bisa tidak terdeteksi pada beberapa spesies.

Menurutnya, jenis "gynandromorph bilateral" tampaknya disebabkan oleh kesalahan selama pembelahan sel. Telur dan badan kutub yang terkait dibuahi oleh sperma terpisah. Individu yang dihasilkan adalah chimera jantan-betina.

Burung kardinal gynandromorph utara ini mungkin bukanlah yang pertama terlihat di daerah tersebut.

Pada 2019, ada pasangan melihat burung serupa di dekatnya, menurut National Geographic. Hill berspekulasi bahwa kardinal yang dilihatnya bisa jadi adalah burung yang sama.

Profesor Peer menjelaskan, kardinal utara adalah burung pengumpan yang sangat umum di Amerika Utara. Karena jantan dan betina sangat berbeda dalam penampilan luarnya, sehingga lebih mudah untuk melihat jenis gynandromorph dalam jenis burung ini.

Baca juga: Nelayan Tak Sengaja Temukan Mutiara Oranye Langka, Langsung Ditawar Rp 4,6 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com