Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Sekelompok Pemuda Tanpa Alasan Pukuli Lumba-lumba Langka sampai Mati

Kompas.com - 09/01/2021, 19:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LUCKNOW, KOMPAS.com - Polisi menangkap tiga orang di negara bagian Uttar Pradesh, India, pada Jumat (8/1/2021) karena memukuli seekor lumba-lumba langka sampai mati dengan kapak.

Dalam video yang viral di media sosial dan media-media India, sekelompok lelaki terlihat memukuli lumba-lumba jenis Gangetic dengan tongkat dan kayu, lalu salah satu dari mereka membunuhnya dengan kapak.

"Insiden itu terjadi pada 31 Desember dan kami telah menangkap tiga orang sehubungan dengan serangan itu," kata polisi setempat, Dinesh Prasad, kepada AFP melalui telepon.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Lumba-Lumba Kena Penyakit Misterius Mematikan

Menurut World Wildlife Fund, lumba-lumba Gangetic hanya tersisa 1.200-1.800 ekor di dunia dan terancam punah.

Prasad melanjutkan, motif pembunuhan mamalia laut yang juga dikenal sebagai lumba-lumba Sungai Gangga itu, masih belum diketahui.

Lumba-lumba tak bernyawa itu ditemukan di tepi kanal oleh petugas dari departemen kehutanan setempat, menurut laporan media India.

Baca juga: Reptil Purba Mirip Persilangan Lumba-Lumba dan Hiu Hidup di Bumi 150 Juta Tahun Lalu

Dalam penuturannya, salah seorang pelaku mengatakan perbuatan mereka dilakukan tanpa alasan.

Lumba-lumba Gangetic hanya ditemukan di Nepal, Bangladesh, dan India.

Spesies ini beratnya bisa mencapai 170 kg dan hanya hidup di aur tawar.

Baca juga: Korea Utara Dilaporkan Melatih Lumba-lumba untuk Siap Berperang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com