Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Dilaporkan Melatih Lumba-lumba untuk Siap Berperang

Kompas.com - 14/11/2020, 15:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Lembaga non-profit dari Amerika Serikat (AS), United States Naval Institute (USNI), melaporkan Korea Utara mencoba melatih lumba-lumba untuk siap berperang.

USNI melaporkan, hasil analisis dari citra satelit yang mereka dapatkan menunjukkan bahwa Korea Utara melatih lumba-lumba untuk dijadikan anggota angkatan lautnya.

Citra satelit tersebut menunjukkan adanya kandang hewan yang mengapung di sebuah perairan di antara galangan kapal dan dok bongkar muat batu bara.

Baca juga: Laut Sepi akibat Pandemi, Lumba-lumba Warna Pink Langka Muncul Lagi

Sementara itu, tampak kapal perang juga bersandar tak jauh di kandang hewan itu sebagaimana dilansir dari New York Post, Kamis (12/11/2020).

USNI melaporkan, menurut citra satelit tersebut, program dari Korea Utara itu setidaknya sudah dimulai sejak 2015.

Sementara itu, citra satelit lain juga menunjukkan adanya perkiraan tempat pembiakan lumba-lumba di muara sungai yang tidak terlalu jauh dari lokasi yang pertama.

Baca juga: Banyak Lumba-lumba Mati Pasca Minyak Tumpah, Ribuan Orang Berdemo di Mauritius

USNI meyakini bahwa kandang hewan tersebut bukanlah sekadar peternakan ikan biasa.

Pasalnya, tempat peternakan ikan di Korea Utara berbeda dengan tangkapan kandang hewan melalui citra satelit yang mereka dapatkan.

Sebelum Korea Utara dilaporkan memulai program pelatihan lumba-lumba untuk keperluan militer, Angkatan Laut AS sebenarnya telah terlebih dulu memulainya.

Baca juga: 25 Ekor Lumba-lumba Mati Terdampar Pasca Tumpahan 1.000 Ton Minyak di Pantai Mauritius

Angkatan Laut AS memelopori pemanfaatan mamalia laut termasuk lumba-lumba dan singa laut untuk keperluan militer seperti mendeteksi ranjau dan menemukan perenang musuh.

Setelah AS, Angkatan Laut Rusia dilaporkan ikut melatih mamalia laut di pangkalannya di Kutub Utara dan Laut Hitam.

Berdasarkan perbandingan dengan kandang lumba-lumba yang dimiliki AS dan Rusia, USNI menyebut kandang hewan di Korea Utara itu bentuknya sama. 

Di sisi lain, Korea Utara juga memiliki akuarium khusus lumba-luma di ibu kota Pyongyang.

Baca juga: Laut Menjadi Merah, 300 Paus dan Lumba-lumba Dibantai dalam Tradisi Grindadrap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com