Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Etiopia, Kasus Pemerkosaan Mengerikan Dilaporkan di Tigray

Kompas.com - 13/02/2021, 11:22 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Pemerkosaan dilaporkan terjadi di wilayah Tigray, utara Etiopia yang berkonflik, menurut kementerian seperti dikutip Associated Press (AP), Jumat (12/2/2021).

Dalam pengakuan langka, Menteri untuk Wanita Etiopia, Filsan Abdullahi Ahmed mengatakan bahwa pemerkosaan telah terjadi dengan pasti dan tanpa diragukan lagi selama 100 hari pertempuran di Tigray.

Pernyataan itu dikeluarkan pada Kamis malam, setelah satuan tugas yang menyelidiki laporan kekerasan seksual di wilayah berpenduduk sekitar 6 juta orang itu berkunjung.

Baca juga: Konflik Etiopia: Pemimpin Pasukan Tigray Belum Mau Menyerah

“Kami menunggu penyelidikan atas kejahatan mengerikan ini,” kata Filsan, menambahkan bahwa tim dari kejaksaan sedang memproses informasi tersebut.

Dia tidak mengatakan berapa banyak laporan pemerkosaan yang dikumpulkan anggota satuan tugas atau bagian mana dari wilayah Tigray yang mereka kunjungi.

Adapun seorang juru bicara kejaksaan tidak segera menanggapi pertanyaan tersebut.

Baca juga: Kronologi Konflik Etiopia-Tigray: Warga Sipil Dibantai, 25.000 Orang Mengungsi

Pernyataan menteri itu muncul beberapa jam setelah Komisi Hak Asasi Manusia Etiopia dalam sebuah laporan baru mengatakan 108 pemerkosaan telah dilaporkan ke fasilitas kesehatan dalam dua bulan terakhir di ibu kota Tigray, Mekele, dan komunitas Adigrat, Wukro dan Ayder.

Laporan itu mengatakan bahwa struktur aparat lokal seperti kepolisian dan fasilitas kesehatan di mana korban kekerasan seksual biasa mengadu sudah tidak ada lagi.

"Oleh karenanya, kemungkinan jumlah kasus [pemerkosaan] sebenarnya lebih tinggi dan lebih luas daripada yang dilaporkan."

Baca juga: Bahas Perang Pemerintah Etiopia dan Tigray, Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan

Beberapa saksi memberi tahu AP tentang dugaan pemerkosaan oleh tentara Etiopia atau orang-orang dari negara tetangga Eritrea, musuh para pemimpin buronan Tigray dan yang kehadirannya dibantah oleh pemerintah Etiopia.

Bulan lalu perwakilan khusus PBB untuk kekerasan seksual dalam konflik Tigray mengatakan "tuduhan serius atas kekerasan seksual" telah muncul di Tigray.

Sementara saat ini para perempuan dan anak-anak perempuan menghadapi kekurangan alat deteksi pemerkosaan (rape kit) dan obat-obatan HIV di tengah pembatasan akses kemanusiaan.

Baca juga: PM Etiopia Perintahkan Serangan Terakhir untuk Menggempur Ibu Kota Tigray

Bahkan ada juga laporan PBB berdasarkan keterangan aktivis wanita Pramila Patten bahwa beberapa orang diduga dipaksa memperkosa anggota keluarga mereka sendiri dengan ancaman tertentu.

"Beberapa wanita juga dilaporkan telah dipaksa oleh anggota militer untuk berhubungan seks dengan imbalan bahan pokok, sementara pusat kesehatan telah mengindikasikan peningkatan dalam permintaan kontrasepsi darurat dan pengujian untuk infeksi menular seksual."

Baca juga: Dikepung Pasukan Etiopia, Pemimpin Tigray: Kami Siap Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com