Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Fajar Kelompok Bersenjata Kembali Terjadi, 207 Warga Etiopia Tewas

Kompas.com - 26/12/2020, 22:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Sebanyak 207 warga di Etiopia barat tewas dalam serangan fajar oleh kelompok bersenjata pada Rabu (23/12/2020).

Komisi Hak Asasi Manusia (EHRC) menyebutkan banyak korban yang tewas tesebut jumlahnya dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya, seperti yang dilansir dari AFP pada Sabtu (26/12/2020).

Badan independen pemerintah mengatakan bahwa pada serangan Rabu itu ada 100 orang tewas saat mereka tidur.

Mereka dibakar dalam serangan menjelang fajar di daerah Metekel di wilayah Benishangul-Gumuz.

Baca juga: Kelompok Bersenjata Bantai 100 Orang Etnis Etiopia dalam Serangan Fajar

"Ada 133 dari korban adalah pria dewasa dan 35 adalah wanita dewasa. Tujuh belas anak-anak, 1 di antaranya bayi berusia 6 bulan, dan 20 orang lanjut usia tewas," kata EHRC dalam pernyataan yang diunggah ke Twitter pada Jumat malam (25/12/2020).

Penduduk yang mendapatkan serangan fajar itu sebagian besar adalah etnis Shinasha, Oromo, dan Amhara.

Amhara adalah dua kelompok terakhir yang membentuk kelompok paling banyak di Etiopia.

Metekel telah dicatat sebagai lokasi yang kerap kali mengalami serangkaian serangan mematikan dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Konflik Etiopia: Pemimpin Pasukan Tigray Belum Mau Menyerah

Para pemimpin lokal menyalahkan orang-orang etnis Gumuz atas kekerasan itu.

Menyusul serangan pada Rabu, "upaya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi para korban dengan bantuan para penyintas dan kartu identitas," kata EHRC.

Badan itu mengulangi seruannya kepada "pihak berwenang yang relevan untuk memberikan bantuan kemanusiaan segera kepada para korban dan orang-orang yang terlantar akibat serangan itu."

Ia menambahkan bahwa sekitar 10.000 orang telah melarikan diri dari daerah Bekuji Kebele dan pergi ke kota Bulen, sekitar 40 kilometer jauhnya, yang sudah melindungi "ribuan orang terlantar".

Baca juga: PM Etiopia Perintahkan Serangan Terakhir untuk Menggempur Ibu Kota Tigray

"Kota Bulen kewalahan. Jalan menuju kota masih penuh dengan orang-orang terlantar dan kawanan ternak mereka," kata seorang saksi mata kepada EHCR.

Otoritas regional mengatakan pada Kamis (24/12/2020) bahwa pasukan telah membunuh 42 pria bersenjata yang diduga terlibat dalam pembantaian itu, tanpa memberikan rincian tentang identitas mereka.

"Pembantaian di wilayah Benishangul-Gumuz sangat tragis," kata Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dalam Twitter pada Kamis (24/12/2020).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com