Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pengungsi Yahudi Wariskan Ratusan Ribu Euro Sebuah Desa yang Selamatkan Keluarganya dari Nazi

Kompas.com - 31/01/2021, 13:44 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

PARIS, KOMPAS.com - Seorang anak pengungsi Yahudi memberikan warisan kekayaan kepada desa Perancis, Le Chambon-sur-Lignon, sebagai ucapan terima kasih setelah menyembunyikan ia dan keluarganya.

Erich Schwan, seorang pria Austria pada 1943 silam, datang ke desa itu dengan ibu dan ayahnya sebagai yang berusaha bersembunyi dari Nazi selama Perang Dunia II.

Menjelang ajalnya, ia mewariskan kekayaannya kepada komune di pusat Perancis selatan setidaknya senilai ratusan ribu euro, menurut notarisnya, tapi tidak disebutkan pasti nominalnya seperti yang dilansir dari CNN pada Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: Tokoh Yahudi Sebut Etnis Minoritas Uighur di China Seperti Korban Holocaust

"Kami sangat merasa terhormat dan kami akan menggunakan sejumlah uang tersebut sesuai dengan keinginan Schwam," kata wakil wali kota, Denise Vallat kepada CNN pada Sabtu (30/1/2021).

Dalam wasiatnya yang tertanggal 9 November 2020, Schwam menulis bahwa ia ingin "berterima kasih kepada mereka (penduduk desa) atas banyak bantuan terhadap pendidikan saya".

Sehingga, dia meminta agar uang warisan itu digunakan untuk mendanai beasiswa dan sekolah di desa itu.

Baca juga: Jerman Rayakan 1.700 Tahun Sejarah Kehidupan Yahudi

Kontribusi besar juga akan diberikan kepada tiga yayasan yang mendukung petugas kesehatan, anak-anak penderita leukemia dan hak-hak hewan, menurut siaran pers dari balai kota.

Pada 1940, Le Chambon dan desa-desa sekitarnya menyambut pengungsi Yahudi, yang kebanyakan anak-anak, menurut situs balai kota.

Barack Obama menyebut desa itu dalam sambutannya pada Upacara Hari Peringatan Holocaust pada April 2009 dan Yad Vashem, Pusat Peringatan Holocaust Dunia, menganugerahi komune itu gelar Orang Benar pada 1990.

Baca juga: Kisah Nazi yang Mencuri Buku Masak dari Chef Yahudi

Ayah Schwam adalah seorang dokter dan ibunya membantu mendirikan perpustakaan di kamp Rivesaltes, salah satu dari banyak perpustakaan yang didirikan oleh rezim Vichy untuk memenjarakan orang Yahudi.

Ribuan diangkut dari sana ke Auschwitz, menurut Perpustakaan Virtual Yahudi.

Friedel Reiter, seorang pekerja sosial muda Swiss yang secara sukarela membantu pengungsi pada saat itu, mencatat informasi keluarga dan kemungkinan salah satunya adalah keluarga Schwam.

Reiter membantu memindahkan mereka ke Le Chambon ketika kamp Rivesaltes ditutup pada 1942, kata balai kota.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Nazi Jerman Perintahkan Orang Yahudi Pakai Lencana Bintang Daud

Ketika Schwam baru berusia 12 tahun, ia dirawat di Secours Suisse, sub-sektor Palang Merah Swiss yang mengkhususkan diri dalam membantu anak-anak selama perang, di mana ibunya juga bekerja.

Schwam mendaftar di kursus farmasi di University of Leon pada 1950, dan lulus pada 1957.

Balai kota tidak yakin apakah dia kembali ke Le Chambon secara teratur dan meminta lebih banyak informasi tentang "bocah kecil Yahudi Wina" yang begitu murah hati lebih dari 75 tahun kemudian.

"Kami tidak mengenal Schwam, kami sekarang mencoba untuk menetapkan siapa dia dan apa yang terjadi padanya di sini," kata wakil wali kota, Denise Vallat.

Baca juga: Misteri Istana Megah Kerajaan Yahudi Berusia 2.500 Tahun di Yerusalem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com