LONDON, KOMPAS.com - Tokoh Yahudi terkemuka di Inggris memperingati Hari Peringatan Holocaust dengan menyoroti masalah etnis minoritas Uighur yang ditindas China, dengan mengatakan pihaknya memiliki "kewajiban moral" menyelamatkan mereka.
Hari Peringatan Holocaust diadakan setiap 27 Januari, memperingati orang-orang yang dibunuh secara sistematis oleh Nazi Jerman di bawah kendali Adolf Hitler selama Perang Dunia II.
Baca juga: Menlu AS: China Lakukan Genosida terhadap Etnik Uighur di Xinjiang
Sekitar 6 juta orang Yahudi, banyak orang Roma, orang cacat, Kamboja, Rwanda, Bosnia, Herzegovina dan Darfur, yang menjadi korban holocaust.
Sekarang, orang-orang Yahudi Inggris terkemuka telah memperingatkan ada kesamaan antara peristiwa-peristiwa yang terjadi terhadap etnis minoritas Uighur di provinsi Xinjiang barat laut China dengan tragedi sejarah masa lalu itu.
Baca juga: AS Tuding China Melakukan Genosida terhadap Muslim Uighur dan Kelompok Minoritas
Diyakini ada banyak bukti penindasan yang diatur China terhadap orang-orang Uighur.
Menurut PBB, setidaknya ada 1 juta orang Uighur, yang sebagian besar minoritas Muslim telah ditahan di kamp interniran did wilayah Xinjiang, berbatasan dengan 8 negara termasuk Afghanistan, Pakistanm dan India.
Baca juga: Turki Dituduh “Korbankan” Muslim Uighur demi Vaksin Covid-19
Mia Hasenson-Gross, direktur eksekutif organisasi hak asasi manusia Yahudi Rene Cassin, mengatakan China secara efektif berusaha untuk "membasmi" bahasa, budaya, dan tradisi Uighur.
“Daripada membiarkan ini meningkat ke titik di mana Uighur akan menjadi orang lain yang genosidanya kita ingat di masa depan, kita sekarang memiliki kesempatan untuk mencegah hal itu terjadi,” kata Hasenson-Gross sebagaimana yang dilansir dari Al Jazeera pada Kamis (27/1/2021).
Baca juga: Museum Auschwitz Kecam Parodi Korban Holocaust di TikTok
“Hari Peringatan Holocaust dirancang untuk mengingatkan kita tentang kekejaman yang bisa terjadi dan pelajaran penting yang perlu kita pelajari dari tahap awal ketidakpedulian dan keterlibatan yang memungkinkan tindakan yang berujung penghancuran fisik ini,” pungkasnya.
Baca juga: Pembelot Korea Utara Ini Sebut Negaranya sebagai Holocaust di Era Modern
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.