Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Kerusuhan Capitol Hill, Akankah Demo Lanjutan Muncul?

Kompas.com - 07/01/2021, 21:12 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Demo di Capitol Hill, Amerika yang berlangsung rusuh pada Rabu (6/1/2021), diperkirakan dapat berlanjut dengan agenda politik jangka panjang dari Donald Trump.

Hal itu disampaikan oleh Shofwan Al-Banna, Kepala Program Studi Hubungan Internasional Universitas Indonesia, kepada Kompas.com pada Kamis (7/1/2021) bahwa kerusuhan dapat berlanjut hingga pemerintahan presiden berikutnya, Joe Biden.

"Kalau dilihat Trump masih menjaga narasi bahwa 'pemilu dicurangi, dan kemenangannya telah dicuri', maka kemungkinan masih ada lanjutan demo lainnya," ujar Shofwan.

Baca juga: Demo Amerika Usai Pemilu Disebut Lebih Parah Dibanding Indonesia

Ia menilai kerusuhan Capitol Hill dari aksi demo oleh para pendukung Trump adalah mobilisasi politik Presiden AS ke-45 itu.

"Jadi, sebenarnya kartunya Trump itu belum habis. Dia mungkin mau memastikan bahwa kartunya itu masih hidup dan kuat dengan terkonsolidasinya pendukung fanatiknya dalam demo di Gedung Capitol," ujarnya.

Baca juga: Demo AS: Joe Biden Desak Donald Trump Bertindak dan Mengakhiri Protes

Sehingga, Trump tidak akan berhenti sampai di sini. Ia akan berusaha menjaga "pengaruh politiknya tetap hidup hingga pemilhan presiden berikutnya atau setidaknya berfungsi sebagai gangguan untuk Biden".

Di balik kerusuhan Capitol Hill, ia melihat pria Koboi itu memiliki tujuan politik yang ambisius.

Baca juga: Trump Ramai-ramai Dihujat atas Kerusuhan Demo AS yang Tewaskan 1 Orang

"Demo itu mempunyai fungsi untuk merawat konstituen, merawat polarisasi, meningkatkan militansi, supaya pendukung Trump itu tetap solid, agar dapat dijadikan aset politik selanjutnya," ujarnya.

Pria berusia 75 tahun itu, disebutkan Shofwan, tidak sekedar menolak kekalahan dengan serangkaian aksinya pasca-pemilu. Pasalnya, ia mengincar kedudukan di Partai Republik.

Dengan begitu, memungkinkannya untuk bisa maju menjadi capres 2024.

Baca juga: Demo AS Rusuh, Seruan agar Trump Dimakzulkan Kembali Muncul

"Kalau pun bukan dia sendiri yang maju, ia punya dinasti, keluarga yang sudah dilibatkan aktif dalam politik pemerintahan, seperti Jared Khusner, Ivanka, serta Donald Trump Jr atau sekutunya," ucapnya.

Sementara itu, "nyawa politik Trump ada di polarisasi" yang ia "rawat" dengan narasi-narasi tentang kecurangan pemilu AS 2020, kejahatan atau pengkhianatan Biden.

Baca juga: Pakar: Donald Trump Kunci di Balik Kerusuhan Gedung Capitol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com