Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[VIDEO] Susah Sinyal, Mahasiswa Ini Panjat Pohon Betula demi Hadiri Kelas Online

Kompas.com - 21/11/2020, 12:14 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

OMSK, KOMPAS.com - Seorang pelajar jurusan teknik mesin kapal bernama Alexey (21) terpaksa memanjat pohon Betula setinggi 8 meter demi sinyal untuk hadiri kelas online.

Alexey tinggal di Stankevichi, distrik Nazyvayevskiy, wilayah Omsk, Siberia, Rusia bersama 39 pelajar lainnya.

Pada 9 November lalu, Institut Transportasi Air Omsk tempat Alexey belajar mengubah program belajar tatap muka menjadi virtual online karena pandemi virus corona.

Baca juga: Zoom Rilis Fitur Keamanan Penangkal Zoombombing

Dengan bergabung di kelas online, itu artinya Alexey harus berjalan sekitar 300 meter dari desanya, memanjat 8 meter pohon Betula dan mendengar dosennya mengajar dari ketinggian pohon.

Semua itu dilakukan Alexey meski cuaca di wilayahnya sedang dingin, di bawah nol derajat. Pada hari ketika berita ini ditayangkan oleh media Siberian Times Kamis, (12/11/2020) suhu di sana berada di titik minus 5 derajat Celsius.

"Satu-satunya cara supaya saya bisa hadir kelas online via Zoom adalah memanjat pohon Betula," ujar Alexey dikutip Siberian Times.

Baca juga: 7 Momen Memalukan dan Mencengangkan saat Zoom Selama Pandemi

"Sewaktu musim panas baik-baik saja tapi makin ke sini makin dingin. Saya harus menebusnya dengan kesehatan saya padahal saya menderita pneumonia."

Setelah beberapa hari 'kuliah' di atas pohon, Alexey merekam kegiatannya itu dalam sebuah video dan menyerahkannya kepada Gubernur wilayah Omsk Alexander Burkov untuk meminta bantuan pendidikan.

Alexey juga membagikan permohonannya itu di media sosial Instagram dan TikTok.

Versi TikTok yang telah ditonton lebih dari satu juta kali, diterima media lokal dan ditanggapi oleh federal Rusia, membuat para pejabat merespons.

Baca juga: Tak Sengaja Topless Saat Rapat via Zoom, Politisi Meksiko Buka Suara

"Kami pasti akan membantu Alexey," kata kementerian pendidikan daerah Omsk.

Tidak jelas apakah bantuan itu berarti sinyal internet yang lebih baik di desanya, yang berjarak sekitar 200 kilometer dari kota Omsk atau hal lain.

Tapi mereka berjanji untuk menyusun rencana studi perorangan untuknya selama periode belajar jarak jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com