Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kerahkan Pasukan Penjaga Perdamaian di Nagorno-Karabakh untuk Hentikan Perang Armenia-Azebaijan

Kompas.com - 10/11/2020, 17:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Pasukan penjaga perdamaian Rusia dikerahkan ke kantong gunung Nagorno-Karabakh pada Selasa (10/11/2020).

Langkah itu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang dirancang untuk mengakhiri enam pekan pertempuran sengit antara Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia, seperti yang dilansir dari Reuters pada Selasa (10/11/2020).

Berdasarkan kesepakatan untuk gencatan senjata, Azerbaijan akan mempertahankan keuntungan teritorial yang diperoleh dalam pertempuran yang telah berlangsung, yaitu Shusha.

Kota kedua di daerah kantong Nagorno-Karabakh itu disebut Shushi oleh warga Armenia.

Pasukan etnis Armenia harus menyerahkan kendali atas banyak wilayah lain, mulai dari sekarang hingga 1 Desember.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, pengaturan itu harus membuka jalan bagi penyelesaian politik abadi Armenia-Azerbaijan.

Baca juga: PM Armenia Umumkan Gencatan Senjata Menyakitkan dengan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Konflik itu telah menewaskan ribuan orang, membuat lebih banyak orang mengungsi, dan mengancam terjadinya peperangan di wilayah yang lebih luas.

Gencatan senjata memicu perayaan di Baku, ibu kota Azerbaijan, di mana mobil dan bus membunyikan klakson dengan gembira dan orang-orang bersorak serta mengibarkan bendera nasional Azeri.

Namun kerusuhan meletus di Yerevan, ibu kota Armenia, tempat massa menyerbu dan menggeledah gedung-gedung pemerintah dalam semalam, menyebut kesepakatan itu pengkhianatan.

Beberapa menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Nikol Pashinyan.

Pashinyan mengatakan pada Selasa bahwa dia telah menyelesaikan kesepakatan damai di bawah tekanan dari tentaranya sendiri, yang mengatakan semua aksi militer di Nagorno-Karabakh telah berhenti dan bahwa situasinya tenang.

Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni dan sepenuhnya dikendalikan oleh etnis Armenia.

Baca juga: Azerbaijan Klaim Rebut Shusha, Kota Penting di Nagorno-Karabakh

Namun, mereka telah didorong mundur oleh angkatan bersenjata Azerbaijan dalam beberapa pekan terakhir.

Sejak pertempuran meletus pada 27 September, Azerbaijan mengatakan telah merebut kembali sebagian besar tanah di dan sekitar Nagorno-Karabakh, yang hilang dalam perang pada 1991-1994 yang menewaskan sekitar 30.000 orang.

Kesepakatan itu kemungkinan akan dilihat sebagai tanda bahwa Rusia, yang memiliki pakta pertahanan dengan Armenia dan pangkalan militer di sana, masih menjadi wasit utama di wilayah Nagorno-Karabakh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com