Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Eja Kata "Polisi", Pembunuh Bocah 8 Tahun di India Tertangkap

Kompas.com - 10/11/2020, 15:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber MSN

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang penculik dan pembunuh bocah delapan tahun di Uttar Pradesh, India, dilaporkan tertangkap karena satu hal: tak bisa mengeja kata "polisi".

Pelaku yang bernama Ram Pratap Singh itu awalnya menculik si bocah yang tengah berada di dekat rumah neneknya pada 26 Oktober.

Singh kemudian mengirim pesan kepada ayah korban menggunakan ponsel curian, meminta tebusan sebesar 200.000 rupee, atau Rp 37,9 juta.

Baca juga: Pembunuh Guru Ngaji adalah Suami ART Korban, Tak Terima Utang Dibeberkan ke Istri

"Datang ke Sitapur dengan membawa 200.000 rupee. Jangan beri tahu pulish atau aku akan membunuh anakmu," kaya Singh dalam bahasa Hindi.

Dikutip Gulf News via MSN Senin (9/11/2020), keluarga bocah delapan tahun itu ke kantor polisi dan melaporkan anak mereka diculik.

Seorang pejabat senior di kepolisian mengungkapkan, mereka membentuk tim pelacak dan awalnya berusaha menelepon balik nomor di ponsel itu.

Tetapi karena ponselnya dimatikan, tim menggunakan pelacak siber dan menahan seorang pria yang namanya tertera di kartu SIM.

Pria itu kemudian menjelaskan bahwa ponselnya ternyata juga habis dirampok. Jadi, tim pelacak menyusuri lokasi menggunakan kamera CCTV.

Mereka kemudian menahan 10 terduga pelaku, termasuk Singh. Untuk menangkapnya, penegak hukum menggunakan sebuah trik khusus.

Mereka diminta menulis kalimat yang berbunyi: "Main police main bharti hona chahta hoon (Saya ingin bergabung dengan kepolisian."

Singh dan masuk ke dalam perangkap. Dia menuliskan polisi sebagai pulish dan Sitapur sebagai Seeta-Pur seperti yang dilakukannya dalam pesan ancaman.

Si penculik sekaligus pembunuh itu pun ditangkap, di mana dia mengakui semua perbuatannya.

Baca juga: Kabur ke Rumah Keluarga, Keberadaan Pembunuh PSK di Bekasi Ternyata Dibocorkan Istri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com