Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Azerbaijan Bakal Undang Pasukan Turki jika Ada yang Mengancam Negaranya

Kompas.com - 10/11/2020, 14:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BAKU, KOMPAS,com - Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyatakan, dia bakal mengundang pasukan Turki jika ada yang membuat negaranya terancam.

Pernyataan itu disampaikan Aliyev setelah mereka mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Armenia di kawasan sengketa Nagorno-Karabakh.

"Kami mengimbau semua negara, baik yang tetangga maupun tidak, untuk menjauh dari konflik ini," kata Aliyev yang menegaskan, mereka merebut kembali tanah yang dikuasia separatis Armenia.

Baca juga: PM Armenia Umumkan Gencatan Senjata Menyakitkan dengan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Aliyev menyatakan, Baku sudah menandatangani perjanjian dengan Turki bertahun-tahun lalu, di mana militer mereka bisa datang untuk membantu.

Saat ini, dia menganggap bantuan Ankara belum dibutuhkan. "Tapi jika kami menghadapi agresi dan butuh bantuan, kami akan mengundang pasukan mereka," tegasnya.

Pernyataan yang dibuat Aliyev muncul setelah sebelumnya, dia mengeklaim Shusha, kota penting di kawasan Nagorno-Karabakh, bisa direbut.

Dilansir Daily Sabah Senin (9/11/2020), kota itu mempunyai peran yang sangat strategis jika dilihat dari perspektif militer.

Sebab, Shusha (atau Shushi menurut Armenia) hanya berjarak 10 km dari ibu kota Karabakh Stepanakert dan teritori Armenia.

Pada Senin, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan kemudian mengumumkan bahwa mereka sudah mencapai gencatan senjata dengan Baku.

Baca juga: Sepakati Gencatan Senjata Total, Azerbaijan-Armenia Resmi Berdamai?

Gencatan senjata yang dimotori Rusia itu terjadi setelah pemberontak mengakui mereka kehilangan Shusha, dan bersiap dengan gempuran Baku di Stepanakert.

"Saya telah menandatangani kesepakatan dengan Presiden Azerbaijan dan Presiden Rusia," terang Pashinyan dalam rilis di Facebook.

"Langkah yang diambil ini tidak hanya menyakitkan bagi saya, namun juga seluruh rakyat," lanjut PM yang juga seorang jurnalis itu.

Baca juga: Armenia-Azerbaijan Gencatan Senjata Total, Warga Baku Gegap Gempita

Pengumuman itu diutarakan setelah dia menganalisis situasi yang tengah dihadapi baik oleh militernya maupun pasukan separatis di Nagorno-Karabakh.

Meski Yerevan sudah mengeklaim baku tembak masih berlanjut, namun separatis sudah mengumumkan mereka gagal mempertahankannya.

Karena itu, Pashinyan menerangkan bahwa gencatan senjata itu, meski menyakitkan, merupakan solusi terbaik untuk rakyatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com