Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azerbaijan: Rusia Tak Perlu Turun Tangan Bantu Armenia

Kompas.com - 01/11/2020, 21:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BAKU, KOMPAS.com - Azerbaijan melalui Presiden Ilham Aliyev menyatakan, Rusia tak perlu turun tangan dan membantu Armenia dalam perang di Nagorno-Karabakh.

Konflik dua negara di Karabakh sudah berlangsung selama sebulan, dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengirim surat ke Kremlin.

Dalam suratnya pada Sabtu (31/10/2020), Pashinyan meminta "konsultasi cepat" soal bagaimana Moskwa bisa membantu mereka mempertahankan diri.

Baca juga: Rusia Berjanji Bantu Armenia Perang Lawan Azerbaijan jika Terjadi Hal Ini

Saat menjamu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Baku, Aliyev menyatakan surat yang dikirim Pashinyan adalah "tanda kekalahan".

Dia menekankan traktat perjanjian itu tidak berlaku karena secara internasional, Nagorno-Karabakh merupakan wilayah Azerbaijan.

"Azerbaijan melancarkan operasi militer di daerahnya dan tak berencana untuk menyerang teritori Armenia," ujar kantor kepresidenan Aliyev.

Ratusan orang dilaporkan tewas ketika perang berkecamuk pada 27 September di Karabakh, wilayah yang dikuasai oleh etnis Armenia.

Upaya internasional untuk mendinginkan situasi dengan mengupayakan gencatan senjata hingga tiga kali pun terpental, dengan kedua kubu kembali baku tembak.

Baca juga: Tak Mau Gencatan Senjata, Ini yang Dijanjikan Azerbaijan-Armenia

Aliyev menerangkan, pihaknya bakal menghormati gencatan senjata jika separatis tak berniat merebut daerah yang sudah dikuasai pasukannya.

"Ini menjadi alasan utama mengapa perang masih terus berlanjut," jelas Presiden Aliyev sebagaimana diberitakan AFP Minggu (1/11/2020).

Cavusoglu yang di sampingnya mengamini pernyataan Aliyev sekaligus menegaskan kembali dukungan Turki terhadap Azerbaijan.

Dia menuturkan Presiden Recep Tayyip Erdogan sudah menegaskan "tidak bisa diterima" jika mereka tidak memberikan bantuan kepada Baku.

Baca juga: Azerbaijan Klaim Bebaskan 9 Desa di Nagorno-Karabakh dari Pendudukan Armenia

Adapun hingga Minggu pagi waktu setempat, perang masih berlangsung di mana separatis menuding Baku menyerang kawasan sipil di Shusha.

"Pada pagi hari, tentara musuh sudah melancarkan operasi militer terbarunya," ujar militer pemberontak dalam rilisnya.

Sementara Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh Yerevan sudah mengincar permukiman sipil dan pasukan mereka sejak Sabtu malam.

Lebih dari 1.200 orang dilaporkan tewas dari kedua kubu dalam perang ini, di mana jumlah korban tersebut diyakini jauh lebih tinggi.

Baca juga: Rebut Wilayah Pendudukan Armenia, Azerbaijan Bentuk Administrasi Khusus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com