Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azerbaijan Klaim Bebaskan 9 Desa di Nagorno-Karabakh dari Pendudukan Armenia

Kompas.com - 30/10/2020, 23:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Anadolu

BAKU, KOMPAS.com - Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev mengumumkan pada Jumat (30/10/2020), bahwa pihaknya telah membebaskan 9 desa di wilayah Nagorno-Karabakh atas pendudukan Armenia.

"Kemenangan Angkatan Bersenjata Azerbaijan telah membebaskan desa Khudaverdili, Gurbantepe, Shahveledli, dan Khubyarli di desa Jabrayil, Aladin, dan Vejneli di desa Zengilan, Kavdadig, Memer dan Mollali di Gubadli," ujar Aliyev yang dilansir dari Anadolu pada Jumat (30/10/2020).

"Hidup Angkatan Bersenjata Azerbaijan! Karabakh adalah Azerbaijan!" seru Aliyev kemudian di Twitter.

Baca juga: Rebut Wilayah Pendudukan Armenia, Azerbaijan Bentuk Administrasi Khusus

Sembilan desa tersebut menambah sejumlah desa yang diklaim Azerbaijan telah dibebaskan dari Armenia. Pekan sebelumnya pada Kamis (22/10/2020), Azerbaijan membebaskan 20 desa.

Sejak bentrokan meletus pada 27 September, Azerbaijan mengklaim Armenia berulang kali telah menyerang warga sipil dan pasukan Azerbaijan, bahkan melanggar tiga perjanjian gencatan senjata kemanusiaan sejak 10 Oktober.

Baca juga: Azerbaijan: 21 Orang Terbunuh oleh Serangan Rudal Armenia

Hingga saat ini, setidaknya 91 warga sipil telah kehilangan nyawa mereka termasuk 11 anak-anak dan 27 wanita. Sementara 400 orang, termasuk setidaknya 14 bayi, 36 anak-anak, 101 wanita terluka dalam serangan pasukan Armenia.

Sebanyak 2.442 rumah dan 92 gedung apartemen serta 428 bangunan umum tidak dapat digunakan lagi, kata Kepala Kantor Kejaksaan Azerbaijan.

Baca juga: Perang Lawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, Istri PM Armenia Ikut Latihan Militer

Hampir 3 dekade

Hubungan antara dua bekas republik Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, yang juga dikenal sebagai Nagorno-Karabakh.

Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua dari Majelis Umum PBB serta organisasi internasional, menuntut "penarikan pasukan pendudukan segera, lengkap dan tanpa syarat" dari wilayah Azerbaijan yang diduduki.

Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE) juga menyebut wilayah tersebut berada di bawah pendudukan pasukan Armenia.

Baca juga: Gencata Senjata Ketiga Azerbaijan-Armenia Gagal Lagi dalam Hitungan Menit

Sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan, termasuk Nagorno-Karabakh dan 7 wilayah yang berdekatan berada di bawah pendudukan Armenia secara ilegal selama hampir 3 dekade.

Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa Minsk Group diketuai bersama oleh Perancis, Rusia, dan AS, dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut, tetapi tidak berhasil.

Gencatan senjata sebenarnya telah disetujui pada 1994.

Kekuatan dunia termasuk Rusia, Prancis dan AS telah menyerukan gencatan senjata yang berkelanjutan. Turki, sementara itu, telah mendukung hak Baku untuk membela diri dan menuntut penarikan pasukan pendudukan Armenia.

Baca juga: Dimediasi AS, Azerbaijan-Armenia Sepakati Gencatan Senjata Ketiga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com