Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kerahkan Pasukan Penjaga Perdamaian di Nagorno-Karabakh untuk Hentikan Perang Armenia-Azebaijan

Kompas.com - 10/11/2020, 17:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Di sisi lain, Turki juga berupaya untuk memperkuat pengaruhnya.

Penjaga perdamaian Rusia akan bertahan setidaknya selama 5 tahun, memperluas jejak militer Moskwa di wilayah tersebut.

Putin mengatakan mereka akan ditempatkan di sepanjang garis depan di Nagorno-Karabakh dan di koridor antara wilayah tersebut dan Armenia.

Baca juga: Perang Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Jatuhkan Jet Tempur Su-25 Armenia

Harapan Putin

Terakhir, ada 10 pesawat militer yang membawa pasukan penjaga perdamaian Rusia lepas landas pada Selasa, kata kementerian pertahanan Rusia.

Hampir 2.000 prajurit, 90 pengangkut personel lapis baja, dan 380 kendaraan serta perangkat keras lainnya sedang dikerahkan.

Rekaman siaran TV pemerintah Rusia dari kolom militer Rusia bergerak dari Armenia selatan menuju Nagorno-Karabakh.

Di bawah perjanjian gencatan senjata, Azerbaijan juga akan mendapatkan jalan penghubung ke wilayah kantong Azeri di perbatasan Iran-Turki, sesuatu yang juga akan memberi Turki jembatan darat ke wilayah sisa (rump state) Azerbaijan.

Militer Turki akan membantu staf pusat pemantauan bersama dengan pasukan Rusia.

Kesepakatan yang menjadi dasar didirikannya pusat pemantauan itu diharapkan akan ditandatangani antara Moskwa dan Ankara pada Selasa malam.

Putin mengatakan orang-orang terlantar sekarang akan dapat kembali ke Nagorno-Karabakh, dan tawanan perang serta mayat mereka yang terbunuh akan ditukar.

Semua jaringan ekonomi dan transportasi di daerah itu akan dibuka kembali dengan bantuan penjaga perbatasan Rusia.

"Kami beroperasi dengan premis bahwa perjanjian tersebut akan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk penyelesaian krisis jangka panjang dan sepenuhnya di sekitar Nagorno-Karabakh secara adil dan untuk kepentingan rakyat Armenia dan Azeri," kata Putin.

Baca juga: Azerbaijan Klaim Bebaskan 9 Desa di Nagorno-Karabakh dari Pendudukan Armenia

Kerusuhan di Armenia

Ilham Aliyev, presiden Azerbaijan, mengatakan kesepakatan itu adalah puncak dari apa yang disebutnya kemenangan gemilang negaranya.

"Pernyataan ini memiliki makna sejarah. Pernyataan ini artinya Armenia menyerah. Pernyataan ini mengakhiri pendudukan selama bertahun-tahun,” katanya.

Di Armenia, Pashinyan mencoba memasang wajah berani dalam situasi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com