Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kerahkan Pasukan Penjaga Perdamaian di Nagorno-Karabakh untuk Hentikan Perang Armenia-Azebaijan

Kompas.com - 10/11/2020, 17:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

"Keputusan itu dibuat berdasarkan analisis mendalam tentang situasi pertempuran dan dalam hubungannya dengan para ahli terbaik," katanya tentang kesepakatan itu di media sosial.

“Ini bukan kemenangan, tapi tidak ada kekalahan sampai Anda menganggap diri Anda kalah. Kami tidak akan pernah menganggap diri kami dikalahkan dan ini akan menjadi awal baru dari era persatuan dan kelahiran kembali nasional kami."

Namun penyataannya disambut dengan ratusan pengunjuk rasa menggeledah gedung-gedung pemerintah semalaman di Yerevan.

Massa juga menyerang parlemen, dan memukuli ketua parlemen hingga dibawa ke rumah sakit.

Para pengunjuk rasa berteriak: "Kami tidak akan menyerah."

Baca juga: Perang Lawan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, Istri PM Armenia Ikut Latihan Militer

Arayik Harutyunyan, pemimpin etnis Armenia di Nagorno-Karabakh, mengatakan pada Selasa bahwa tidak ada pilihan selain membuat kesepakatan damai.

"Jika aksi militer dilanjutkan dengan intensitas yang sama, kami akan kehilangan seluruh Nagorno-Karabakh dalam beberapa hari dan akan menimbulkan lebih banyak korban," kata Harutyunyan.

Tujuh belas partai politik kecil menuntut pengunduran diri Pashinyan dan sebuah petisi mulai menuntut kesepakatan gencatan senjata itu dibatalkan.

Keberhasilan kesepakatan gencatan senjata itu menyusul 3 kesepakatan sebelumnya yang gagal terus-menerus oleh pasukan Azerbaijan.

Baku mengatakan pada Senin (9/11/2020) bahwa pihaknya telah merebut lusinan permukiman lagi di Nagorno-Karabakh, sehari setelah mengumumkan kemenangan dalam pertempuran untuk memperebutkan kota terbesar kedua di daerah kantong.

Penaklukan daerah Shusha atau Shushi, tampaknya menjadi titik balik.

Wilayah itu terletak di puncak gunung yang menghadap ke Stepanakert, kota yang dianggap sebagai ibu kota Nagorno-Karabakh oleh administrasi etnis Armenia.

Sebuah video kementerian pertahanan Azeri yang diposting online menunjukkan bendera nasional Azerbaijan berkibar di atas jalan-jalan sepi Shusha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com