Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Stigma akibat Teror di Perancis, Umat Islam Merasa Tertekan

Kompas.com - 02/11/2020, 07:23 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Umat Islam di Perancis menghadapi stigma usai kejadian teror bertubi-tubi yang membuat mereka merasa seakan-akan harus 'bertanggung jawab'.

Setelah peristiwa teror brutal di Perancis, umat Islam di Perancis merasa tertekan. Stigma bahkan sudah melekat pada mereka bahkan sebelum 2 peristiwa teror terjadi.

Melansir Associated Press (AP), Presiden Perancis Emmanuel Macron terus berupaya memberantas ekstremis Islam di Perancis, yang dia sebut sebagai 'separatisme', terminologi yang membuat muslim di negeri itu merasa 'ngeri'.

"Ini mengkhawatirkan bagi umat Islam," ujar Hicham Benaissa, seorang sosiolog yang mengkaji khusus tentang Islam di tempat kerjanya.

Baca juga: Coba Redakan Ketegangan Muslim, Ini yang Presiden Perancis Katakan

Menurut Benaissa, beberapa rekan kerjanya yang muslim mengatakan bahwa mereka berencana meninggalkan Perancis. Bahwa, situasinya menegang dan menakutkan.

Islam sendiri adalah agama kedua di Perancis dan menjadikannya populasi muslim terbesar di Eropa Barat. 

Namun sekitar 5 juta muslim di negara itu telah menempuh perjalanan rumit untuk dapat diterima secara utuh dari mereka yang "pribumi".

Diskriminasi menjadi ganjalan beberapa orang dalam melakukan penerimaan itu.

Sementara Perancis yang memiliki nilai sekularisme dan bermaksud memastikan kebebasan beragama dalam beberapa tahun terakhir telah mengatur adat-istiadat yang dipraktikkan sebagian muslim.

UU yang diusulkan presiden Macron itu mungkin lebih bermakna mengutak-atik UU sekularisme tahun 1905 yang lahir dari konflik dengan pendeta Katolik Roma yang kuat.

Baca juga: Protes Kartun Nabi Muhammad, Seniman Sudan Tolak Penghargaan dari Perancis

Macron sendiri juga telah memicu protes dan amarah serta seruan untuk boikot produk negaranya pekan lalu dari mayoritas negara berpenduduk muslim.

Dia dituduh menyebarkan sentimen anti-Muslim, terutama ketika memuji guru bernama Samuel Paty yang dipenggal oleh teroris di dekat Paris, dan membela hak majalah satir Charlie Hebdo untuk membuat karikatur Nabi Muhammad.

Imam Masjid Ar Rahma di kota Nice, Otman Aissaoui, tempat terjadinya serangan baru-baru ini, menyampaikan kedukaan dengan menyebut teror itu "menyerang saudara-saudara kami yang tengah berdoa kepada Tuhan mereka. Saya (ikut) merasa menjadi umat Kristiani hari ini."

Namun dia menambahkan, "kami distigmatisasi dan orang-orang dengan cepat mengumpulkan semuanya."

Aissaoui merefleksikan bagaimana Muslim merasa tidak nyaman yang amat mendalam atas kejadian teror bertubi-tubi ini.

Baca juga: Perancis: Sekularisme, Kartun Nabi Muhammad, dan Sikap Presiden Macron

Halaman:

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com