Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penyerangan Gereja Perancis Sempat Kirim Selfie ke Keluarganya

Kompas.com - 01/11/2020, 23:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

NICE, KOMPAS.com - Pelaku penyerangan gereja di Nice, Perancis, sempat mengirim foto selfie ke keluarganya sebelum menyerang dan membunuh tiga orang menggunakan pisau.

Brahim Aouissaoui sampai di Eropa sekitar satu bulan sebelum dia memasuki Basilika Notre-Dame, dan membunuh memakai pisau sepanjang 30 sentimeter.

Keluarga Aouissaoui, yang tinggal di kota Tunisia bernama Bouhajla mengungkapkan, si pelaku teror menghubungi mereka setibanya di Perancis.

Baca juga: Ibu 3 Anak Ini Tewas Bak Ksatria Saat Melawan Pelaku Serangan Gereja Perancis

Berdasarkan keterangan keluarganya, Aouissaoui bahkan sempat mengirim foto Basilika Notre-Dame sebelum masuk dan membunuh tiga orang di dalamnya.

Kepada Al Arabiya, saudara Aouissaoui, Yassin, menuturkan Aouissaoui sempat memberitahunya dia ingin menginap di depan basilika.

"Dia mengirim selfie di depan tempat itu. Apa yang kami lihat di foto itu benar dia, anak kami," jelas Yassin dikutip The Sun Sabtu (31/10/2020).

Aouissaoui, pemuda berusia 21 tahun, kemudian ditembak hingga 14 kali oleh polisi yang merespons laporan penyerangan tersebut.

Meski ditembak sebanyak itu, Brahim Aouissaoui dilaporkan selamat, di mana dia kini berada dalam penjagaan ketat penegak hukum di rumah sakit.

Pada Kamis yang merupakan hari serangan (29/10/2020), CCTV memperlihatkan dia sampai di basilika sekitar pukul 08.30 dan duduk selama 30 menit.

Baca juga: Sebelum Beraksi, Pelaku Teror Gereja Perancis Sempat Telepon Keluarga

Aouissaoui dilaporkan sempat menyeringai setelah di tiba di Italia dan "dibebaskan dari tahanan untuk kemudian menyerang dan melakukan pembunuhan".

Kepada Le Parisien, sumber keamanan mengungkapkan Aouissaoui ikut "jalur migrasi klasik" dari Afrika Utara ke Eropa. Dia mendarat di Pulau Lampedusa pada 20 September.

"Pemuda ini dicurigai mengidap virus corona, jadi dia ditempatkan di sebuah fasilitas penjagaan yang kokoh," ujar si sumber.

Sumber itu melanjutkan, seharusnya Aouissaoui dipenjara sebelum dideportasi pada 9 Oktober saat turun di pelabuhan Bari.

Sebabnya selain tidak punya dokumen, Aouissaoui diketahui memiliki masalah kesehatan. Namun, otoriitas terpaksa melepaskannya karena tak bisa mengenalinya.

Baca juga: Presiden Perancis Beri Klarifikasi soal Pernyataan Kartun Nabi Muhammad

Dia kemudian melanjutkan perjalanannya ke Nice menumpang kereta, perilaku yang sama sekali tidak disadari oleh penegak hukum Perancis.

Halaman:
Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com