WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tertinggal jauh dari Joe Biden dalam polling pemilih di pilpres AS 2020, tapi bukan berarti tak ada peluang menang bagi sang petahana.
Debat capres AS sudah berakhir, puluhan juta orang Amerika sudah memberikan suaranya, dan Biden digadang-gadang akan melenggang ke Gedung Putih.
Namun, masih ada peluang dari Trump untuk menyalip capres dari Partai Demokrat tersebut, misalnya dengan memenangkan negara bagian Florida dan Pennsylvania.
Baca juga: Pilpres AS 2020: Beberapa Negara Asia Dambakan Trump Kembali jadi Presiden
Trump kalah suara di popular vote dari Hillary Clinton pada 2016 dengan hampir 3 juta suara, dan kemungkinan besar juga akan kalah dari Biden.
Akan tetapi, Presiden "Negeri Paman Sam" tidak diputuskan oleh popular vote melainkan Electoral College yang beranggotakan 538 orang.
Trump bisa menggenggam masa jabatan keduanya dengan memenangkan Electoral College.
Masing-masing dari 50 negara bagian AS ditambah Washington DC memiliki jumlah electoral votes yang sama dengan jumlah anggotanya di DPR ditambah dua Senator mereka.
California dengan 55 electoral votes adalah yang terbesar, diikuti Texas dengan 38, Florida dan New York masing-masing 29, dan Pennsylvania dengan 20.
Capres AS butuh minimal 270 electoral votes untuk bisa melaju ke Gedung Putih.
Baca juga: Warga Iran Menanti Hasil Pilpres AS dengan Cemas
Menurut jajak pendapat dan para pakar, Trump hampir pasti akan memenangkan 163 electoral votes dari negara bagian yang dimenangkannya empat tahun lalu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan