Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Perancis Tangkap 2 Tersangka Baru Kasus Penikaman di Gereja Kota Nice

Kompas.com - 01/11/2020, 23:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

PARIS, KOMPAS.com - Polisi Perancis telah melakukan penangkapan 2 tersangka baru terhadap kasus penyerangan di gereja Basilika Notre-Dame kota Nice, yang mengakibatkan 3 orang meninggal.

Melansir Al Jazeera pada Minggu (1/11/2020), penangkapan itu berhasil dilakukan setelah pihak berwenang melakukan pendalaman profil tersangka yang sebelumnya tertangkap.

Otoritas kota Nice, Perancis saat ini telah menangkap total ada 6 orang untuk diintrograsi, guna memahami keterhubungan mereka dengan Brahim Aouissaoui, tersangka pelaku pembunuhan bersenjata pisau pada Kamis pagi (29/10/2020) di sebelah seslatan kota Nice.

Sejauh ini masih belum jelas apakah dia mendapat bantuan dari luar untuk serangan itu, yang oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron digambarkan sebagai "serangan teroris Islam" dan merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden kekerasan dalam beberapa pekan terakhir di Perancis.

Baca juga: Pelaku Penyerangan Gereja Perancis Sempat Kirim Selfie ke Keluarganya

Dua orang terakhir yang ditahan polisi berusia 25 tahun dan 63 tahun.

Mereka ditangkap pada Sabtu (30/10/2020) di rumah seseorang yang ditahan pada hari sebelumnya, menurut sumber pengadilan mengatakan kepada kantor berita AFP, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Tiga orang lainnya yang ditahan sebelumnya atas dugaan memiliki hubungan dengan Aouissaoui masih ditahan.

Aouissaoui ditembak polisi beberapa kali dan saat ini dalam kondisi serius di rumah sakit. Penyidik tidak dapat menanyai dia dan motivasi tepatnya masih belum jelas.

Baca juga: Polisi Dalami Adanya Tersangka Lainnya dalam Penembakan di Gereja Lyon Perancis

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ada orang lain yang terlibat, apa motivasinya datang ke Perancis dan kapan ide ini mengakar dalam dirinya," kata sumber lain yang dekat dengan penyelidikan yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, pada Sabtu (30/10/2020).

Sumber tersebut mengatakan informasi dari dua telepon milik Aouissaoui dan penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas Tunisia akan menentukan dalam penyelidikan tersebut.

Para penyelidik yakin Aouissaoui melakukan perjalanan secara ilegal ke Eropa melalui pulau Lampedusa di Mediterania Italia pada 20 September.

Dia tiba di pelabuhan Bari di daratan Italia pada 9 Oktober sebelum datang ke Nice, hanya dua hari sebelum serangan.

Baca juga: Presiden Perancis Sebut Erdogan Harus Tunjukkan Hormat dan Tak Boleh Bohong

Serangan Lyon

Perancis berada di situasi yang berbahaya setelah penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo baru-baru ini, yang diikuti oleh serangan di luar kantor sebelumnya, pemenggalan kepala guru, dan sekarang serangan di Nice.

Perancis dikejutkan lagi pada Sabtu (31/10/2020) ketika seorang penyerang menembakdari jarak dekat seorang pendeta Ortodoks Yunani di luar sebuah gereja di kota Lyon, Perancis sebelum melarikan diri.

Akibatnya, korban penembakan jarak dekat itu mengalami luka serius.

Baca juga: Ibu 3 Anak Ini Tewas Bak Ksatria Saat Melawan Pelaku Serangan Gereja Perancis

Komentar Macron pekan lalu memicu kemarahan di seluruh dunia Muslim, menyebabkan puluhan ribu orang dari Pakistan hingga Bangladesh dan wilayah Palestina, bergabung dalam protes anti-Perancis.

Saat perdebatan tentang Islam dan kebebasan berekspresi semakin dalam, beberapa pekan terakhir, banyak pejabat dan pengunjuk rasa di negara-negara mayoritas Muslim mengeluarkan seruan untuk memboikot produk buatan Perancis.

Nabi Muhammad sangat dihormati oleh umat Islam dan segala jenis penggambaran visual dilarang dalam Islam.

Kartun yang dimaksud dipandang oleh mereka sebagai ofensif dan Islamofobia, karena dianggap mengaitkan Islam dengan terorisme.

Baca juga: Coba Redakan Ketegangan Muslim, Ini yang Presiden Perancis Katakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com