Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Burlington Bunker, Kemewahan Masa Lampau yang Terbengkalai di Bawah Inggris

Kompas.com - 27/10/2020, 16:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

CORSHAM, KOMPAS.com - Simpang siur keberadaan bunker bekas perang di bawah Inggris akhirnya terungkap pada akhir 2004.

Desember 2004 Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) mengumumkan, situs relokasi potensial bagi pemerintah jika terjadi perang nuklir tersebut telah dibuka klasifikasinya akhir tahun itu.

Itu adalah kali pertama keberadaan Burlington Bunker diungkap ke publik. Terletak di bawah kota Corsham, status bunker itu dirahasiakan ketat oleh militer Inggris selama sekitar 40 tahun.

Baca juga: Kisah Perang: 7 Bunker Terbesar di Dunia, Ada Starbucks dan Bioskopnya

Burlington Bunker dibangun saat Barat mendapat ancaman perang nuklir pada 1950-an, ketika ketegangan antara negara-negara Barat dan Uni Soviet meningkat.

Kemudian pada 1955 Markas Besar Perang Pemerintah Pusat Inggris ditugaskan membangun tempat relokasi pemerintahan, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Proyek rahasia ini dikerjakan dengan memakai nama kode Subterfuge (Stockwell, Burlington, Turnstile, dan Eyeglass).

Sebagaimana dilaporkan sejarawan Nick Catford tentang Burlington Bunker, rencana darurat pada 1955 mengasumsikan Inggris akan dihantam 132 bom atom jika terjadi perang, dengan 35 di antaranya ditujukan ke London.

Para pakar memperkirakan bom-bom itu akan menewaskan sekitar 1,7 juta orang dan melukai 1 juta warga lainnya. Diperkirakan juga dua perlima permukiman hancur dan separuh dari industri manufaktur rata dengan tanah.

Meski dalam literatur pemerintah Inggris Burlington tidak pernah disebut bunker, tetapi keberadaan dan lokasinya menunjukkan bahwa ruangan besar nan megah itu adalah tempat persembunyian bawah tanah.

Baca juga: Kisah Perang: Di Rumput yang Coklat, Sepak Bola Bangkitkan Denyut Nadi Aleppo

Terletak di tambang kosong seluas 240 hektar, Burlington Bunker memiliki jaringan pintu masuk tersembunyi. Jalanan, kantin, dan kamar-kamarnya saat itu dibangun khusus untuk menampung Perdana Menteri Harold Macmillan bersama seisi pemerintahan Inggris, bahkan tampaknya juga keluarga kerajaan jika terjadi serangan nuklir.

Burlington memiliki apa pun yang dibutuhkan 4.000 staf pemerintah untuk bertahan hidup selama 90 hari, dalam kondisi perang termonuklir atau konflik besar dengan Uni Soviet.

Kamar tidur, kantor, telepon kabel, toko roti, rumah sakit, bahkan studio penyiaran BBC disediakan untuk berkomunikasi dengan para penyintas.

Studio siaran BBC di Burlington Bunker, Inggris.KEMENTERIAN PERTAHANAN INGGRIS (MOD) via BUSINESS INSIDER Studio siaran BBC di Burlington Bunker, Inggris.
Lahan yang dipakai untuk membangun bunker bernama lain Corsham Tunnels ini adalah tambang bekas peninggalan zaman Romawi, yang mencapai masa jaya penggaliannya pada 1841-1910.

Situs itu sempat diambil alih oleh Kementerian Produksi Pesawat Terbang pada 1940 dan diubah jadi pabrik mesin pesawat di bawah tanah. Coretan-coretan di temboknya menunjukkan sisa-sisa kerja pada masa perang.

Baca juga: Kisah Perang: 10 Film yang Jadi Senjata Propaganda, Sudah Nonton?

Coretan-coretan di dinding Burlington Bunker, Inggris, menunjukkan sisa-sisa pekerjaan masa lampau.KEMENTERIAN PERTAHANAN INGGRIS (MOD) via BUSINESS INSIDER Coretan-coretan di dinding Burlington Bunker, Inggris, menunjukkan sisa-sisa pekerjaan masa lampau.
Kemewahan masa lampau

Business Insider mendapatkan foto-foto dari Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) pada 2005, yang menunjukkan fasilitas mewah masa lampau di Burlington Bunker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com