WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (26/10/2020) membantah dia menyerah menghadapi wabah virus corona.
Akan tetapi Trump juga bersikeras meski ada lonjakan kasus baru, pandemi ini sedang menuju akhir.
"Saya tidak (menyerah)," kata presiden ke-45 AS tersebut saat ditanya tentang tuduhan Joe Biden bahwa dia mengabaikan upaya pengendalian pandemi.
Baca juga: Joe Biden: Karena Trump, Korea Utara Punya Lebih Banyak Senjata Mematikan
"Kita benar-benar di tikungan," katanya kepada wartawan di Pennsylvania, lokasi tiga kampanyenya.
Pada Minggu (25/10/2020) kepada staf Trump, Mark Meadows, berkata ke CNN bahwa fokus pemerintahan telah beralih ke mitigasi, bukan membasmi virus.
"Kami tidak akan mengendalikan pandemi. Kami akan mengontrol fakta bahwa kami mendapatkan vaksin, terapi, dan mitigasi lain," ucap Meadows membandingkan Covid-19 lebih mematikan daripada flu musiman.
Baca juga: Jika Terpilih Lagi, Ini Daftar Eksekusi Trump
Biden kemudian menuduh Trump menyerah dalam krisis ini, yang telah menewaskan lebih dari 225.000 orang Amerika dan kasus-kasus yang sekarang melonjak cepat.
"Itu adalah pengakuan jujur tentang strategi Presiden Trump sejak awal krisis ini: mengibarkan bendera putih kekalahan dan berharap dengan mengabaikannya, virus akan hilang begitu saja," kata Biden dikutip dari AFP.
Trump membalas perkataan rivalnya di pilpres AS 2020 itu kemarin, dengan menyebut Biden sebagai "capres yang menyedihkan".
"Dia yang mengibarkan bendera putih kehidupan. Dia tidak meninggalkan ruang bawah tanahnya," ujar Trump.
Baca juga: Presiden Rusia Tolak Tuduhan Trump terhadap Keluarga Joe Biden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.