Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengeluh Dapat Pertanyaan Sulit, Trump "Ngambek" dan Ancam CBS News

Kompas.com - 24/10/2020, 13:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (22/10/2020) mengancam merilis sendiri rekaman wawancara yang belum ditayangkan CBS News.

Ia mengeluhkan pertanyaan wartawan Leslie Stahl yang disebutnya bias, bernada kebencian, dan kasar.

Di Twitter Trump berkicau dia ingin menghentikan siaran wawancara itu sendiri dalam acara 60 Minutes pada Minggu (18/10/2020).

Baca juga: Bicarakan Perubahan Iklim, Trump Sebut Udara di India dan China Jorok

Rekaman mentah yang diunggah di laman Facebook sang presiden bertentangan dengan perjanjian Gedung Putih dengan CBS News.

Video yang menampilkan awal hingga akhir program itu menunjukkan Trump yang frustrasi dengan pertanyaan-pertanyaan Stahl.

Stahl tidak meninggikan suaranya atau menyela Trump, tapi dengan tegas menantang pernyataannya tentang penanganan pandemi virus corona dan topik-topik sensitif lainnya.

Trump menyebut itu wawancara penyergapan, dan mengumumkan bahwa dia membatalkan bagian di mana Stahl seharusnya melanjutkan diskusi yang juga diikuti Wakil Presiden Mike Pence.

Baca juga: Trump Umumkan Normalisasi Hubungan Diplomatik Israel dan Sudan

"Pertanyaan pertama Anda adalah 'ini akan menjadi pertanyaan yang sulit.' Yah, saya tidak keberatan, tapi ketika Anda melakukan wawancara, Anda tidak mengatakan itu."

"Anda berkata, 'oh, mari kita wawancara yang menyenangkan'," keluhnya kepada Stahl sebelum tiba-tiba mengakhiri wawancara.

Trump juga berulang kali mengeluh bahwa CBS dan media-media lain tidak memberikan pertanyaan yang sama kerasnya kepada lawannya dari Demokrat, Joe Biden, dan malah memberinya "softball demi softball".

"Saya sudah melihat semua wawancaranya. Dia tidak pernah ditanyai pertanyaan yang sulit," kata Trump.

Baca juga: Beda Pendapat Biden dan Trump soal Penanganan Virus Corona di AS dalam Debat Terakhir

CBS juga mewawancarai Biden untuk segmen lain di 60 Minutes yang akan ditayangkan Minggu (25/10/2020).

Wawancara itu direkam di Gedung Putih pada Selasa (20/10/2020), jelang final debat capres AS yang digelar Kamis (22/10/2020).

Di Twitter Trump meyakinkan para pengikutnya bahwa Stahl tampil dengan "interupsi dan kemarahan konstan. Bandingkan dengan jawaban saya yang lengkap, mengalir, dan 'sangat brilian' dengan pertanyaan-pertanyaan mereka."

CBS menanggapinya dengan menyebut Trump melanggar perjanjian dan itu belum pernah terjadi sebelumnya.

Stasiun tv yang berbasis di New York itu berkata, "Tidak akan menghalangi 60 Minutes untuk memberikan pelaporan yang lengkap, adil, dan kontekstual yang telah diikuti oleh para presiden selama beberapa dekade."

Baca juga: Dikecam karena Suntik Disinfektan, Trump Ngambek Sebut Briefing-nya Buang Waktu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com