Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikecam karena Suntik Disinfektan, Trump "Ngambek" Sebut Briefing-nya Buang Waktu

Kompas.com - 27/04/2020, 18:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan konferensi persnya "tidak sebanding dengan waktu dan tenaga", usai mendapat kecaman terkait usulan suntik disinfektan guna obati Covid-19.

Trump mengutarakan usulan itu pada Kamis (23/4/2020), dan karena kesal lalu mempercepat konferensi pers virus corona pada Jumat (24/4/2020).

Sky News mengabarkan, Trump biasanya menjawab pertanyaan setelah konferensi pers dan tadi malam sekali lagi tidak mengadakan konferensi pers.

Baca juga: Marak Kasus Keracunan di AS, Usai Trump Usul Suntik Disinfektan Obati Covid-19

Saat membatalkan briefing pada Sabtu (25/4/2020), Trump membuat kecaman dengan menyebut "media lamestream" (hinaan untuk media mainstream) - serta mengindikasikan ia mungkin tidak akan mengadakan briefing lagi.

Presiden ke-45 AS ini tersulut oleh banyaknya kritik yang ditujukan kepadanya, karena mengindikasikan suntik disinfektan dapat mengobati Covid-19.

"Lalu saya melihat disinfektan membasminya dalam satu menit. Satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan?" ucap Trump kala itu.

Baca juga: Trump Usulkan Suntik Disinfektan dan Sinar UV untuk Obati Covid-19

Pernyataan tersebut memicu kecaman dari para dokter, yang menyebut gagasan itu "tidak bertanggung jawab" dan "berbahaya".

Sementara itu produsen Dettol Reckitt Benckiser mengatakan, "Dalam keadaan apa pun produk disinfektan kamu tidak boleh dimasukkan ke dalam tubuh manusia (melalui suntikan, konsumsi, atau cara lain)."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com