Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Tersakiti oleh Ucapan Trump Kirim Surat Terbuka ke Gedung Putih

Kompas.com - 24/10/2020, 14:39 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rosie Davis ingat pertama kali bagaimana dia khawatir tentang kondisi sang ibu pada bulan Maret lalu. Momen ketika virus corona pertama kali muncul dan semakin melonjak di Amerika Serikat.

Ibunya, Mary Castro tinggal di panti jompo di Dallas. Kesehatannya terus menurun beberapa tahun terakhir. Oleh karenanya, dia termasuk lansia dengan risiko kesehatan tinggi.

Karena adanya pembatasan akibat virus, Davis (44) yang berprofesi sebagai ahli kecantikan hanya bisa melihat ibunya dari balik jendela kaca.

Sampai suatu ketika, Davis menjenguk sang ibu di bulan Mei. Dia melihat ada yang salah dari gelagat sang ibu.

"Dia tidak terlalu tanggap. Kami harus mengetuk jendela untuk menarik perhatiannya. Dia bahkan tak bisa memegang hadiahnya sendiri," ujar Davis. "Itu peringatan besar buat saya."

Ketika itu belum ada aturan wajib memakai masker di distrik Dallas. "Dia (Ibu) hanya memakai masker di sekitar daun telinga, tidak menutupi mulut atau hidungnya."

Davis mengatakan dia meminta panti jompo, di mana pernah ada kasus virus corona sebelumnya, untuk memeriksa ibunya. Tapi permohonannya tidak dikabulkan. Akhirnya, dia memutuskan untuk menelepon 911.

Baca juga: Twitter Kembali Beri Label Peringatan pada Twit Donald Trump

Sebuah ambulans tiba, dan Davis mengucapkan selamat tinggal. Ingatan itu masih membuatnya emosional.

"Ingatan terakhir yang saya miliki tentang ibu saya adalah dia diangkat ke bagian belakang ambulans," kata Davis dikutip People.

Castro memang tidak meninggal dalam waktu dekat tapi dia jelas meninggal dalam keadaan sendirian.

Davis menelepon beberapa kali setiap hari saat Castro dirawat di rumah sakit. Pada 16 Mei, seorang perawat mengatakan ibunya cukup responsif untuk berbicara di telepon.

“Sungguh (seperti) menghirup udara segar saat mendengar suaranya... Dia berkata, 'Apakah batasan sudah dicabut? Saya benar-benar lelah dan saya tidak ingin berada di sini lagi,'" kata Davis." Dan saya mengatakan kepadanya,' Saya sangat menyesal tidak bisa bersamamu.'"

"Saya yakin dia tahu dia akan mati," kata Davis sekarang. "Dia mengatakan kepadaku, 'Aku hanya ingin kamu tahu aku mencintaimu. Aku sangat bangga padamu dan kamu telah menjadi putri terbaik bagiku.' Kata-kata terakhirnya kepadaku adalah, 'Saat kamu masuk surga, kami akan mencari satu sama lain. '"

Virus corona membunuh lansia itu keesokan harinya, tepat di usianya yang ke-75 tahun.

Baca juga: Berpuasa dan Doakan Trump Sembuh dari Covid-19, Pria Ini Meninggal

Sebuah surat terbuka untuk Trump

Pasca kematian Castro, keluarga wanita itu menuliskan obituari yang sangat memilukan. Keluarga Castro mengenang Mary Castro sebagai sosok ibu, nenek yang menjaga iman dan senang membuat kerajinan tangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com