Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Diserang Trump soal Lockdown Covid-19, Gubernur Michigan Jadi Target Penculikan Sayap Kanan

Kompas.com - 09/10/2020, 17:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gubernur negara bagian Michigan, AS Gretchen Whitmer menjadi targetkan sasaran penculikan oleh 13 pria termasuk 2 anggota milisi sayap kanan.

Laporan para pejabat yang dilansir dari AFP pada Jumat (9/10/2020), mengatakan rencana penculikan gubernur dari Partai Demookrat itu telah "memicu perang saudara"

Gubernur Michigan Gretchen Whitmer berterima kasih kepada penegak hukum karena menggagalkan rencana penculikan dan menegur Presiden Donald Trump karena gagal mengutuk kelompok-kelompok pembenci.

Saat mengumumkan penangkapan tersebut, Jaksa Agung Michigan Dana Nessel menggambarkan konspirasi untuk menculik Whitmer yang berusia 49 tahun sebagai "ancaman serius dan kredibel."

Andrew Birge, pengacara AS untuk distrik barat Michigan, mengatakan 6 pria menghadapi dakwaan federal karena berkonspirasi menculik Whitmer dari rumah peristirahatannya.

Birge mengatakan komplotan itu telah melakukan pengawasan terhadap kediamannya dan bahkan menguji bom rakitan yang akan mereka gunakan untuk mengalihkan penegakan hukum dari rumahnya.

Baca juga: Kesehatannya Masih Dipertanyakan, Trump Nekat Lanjut Kampanye pada Sabtu

Agen FBI dan polisi Michigan menangkap mereka pada Rabu saat mereka bertemu untuk "mengumpulkan dana membeli bahan peledak dan bertukar perlengkapan taktis," kata Departemen Kehakiman.

Sebelumnya, Trump telah berulang kali menyerang Whitmer karena penerapan aturan lockdown Covid-19 yang keras olehnya, dan kelompok bersenjata sayap kanan telah melakukan protes terhadapnya di ibu kota negara bagian Lansing.

"BEBASKAN MICHIGAN!" tulis Trump di Twitternya pada April.

Kamis malam Trump menunjukkan sedikit simpati ketika dia berkomentar melalui Twitter.

"Daripada mengucapkan terima kasih" atas tindakan FBI, Trump berkata, "dia menyebut saya Supremasi Kulit Putih."

Tanpa secara eksplisit mengutuk komplotan tersebut, Trump berkata, "Saya tidak mentolerir kekerasan ekstrem APAPUN. Membela SEMUA orang Amerika, bahkan mereka yang menentang dan menyerang saya, adalah apa yang akan selalu saya lakukan sebagai Presiden Anda!"

Whitmer mengatakan bahwa ketika dia mengambil sumpah jabatan, "Saya tahu pekerjaan ini akan sulit, tetapi tidak pernah bisa membayangkan hal seperti ini."

Dia menambahkan, "Kami bukan musuh satu sama lain. Virus corona ini adalah musuh kita."

Baca juga: Debat Lanjutan Capres AS Trump Vs Biden Masih Belum Pasti

Ucapan Whitmer dimaksudkan untuk mengkritik pernyataan Trump yang dalam debatnya baru-baru ini dengan Demokrat Joe Biden, untuk mengutuk supremasi kulit putih dan "kelompok pembenci" seperti 2 milisi Michigan yang diduga menargetkan dirinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com